Mengintip Para Dokter dan Ilmuwan yang Jadi Miliarder Berkat Pandemi Corona
Meroketnya Moderna juga menghasilkan dua miliarder lagi di antara investor awal mereka yaitu profesor Harvard Timothy Springer dan ilmuwan MIT Robert Langer. Vaksin tersebut akan membutuhkan miliaran botol kaca agar bisa diangkut dengan aman.
Sergio Stevanato dari Italia pun unjuk gigi sebagai miliarder baru dan pemegang saham mayoritas di Grup Stevanato yang membuat botol kaca untuk beberapa lusin upaya vaksin di seluruh dunia.
Bukan hanya vaksin, perusahaan yang mengembangkan perawatan antibodi dan obat-obatan untuk membantu dokter melawan virus juga mendapatkan keuntungan dari pasar yang gila-gilaan. Carl Hansen, CEO perusahaan bioteknologi Kanada, AbCellera, kini memiliki kekayaan USD2,9 miliar usai perusahaannya go public pada 11 Desember.
Hal ini berkat persetujuan dari Food and Drug Administration (BPOM AS) bulan lalu untuk pengobatan antibodi yang dikembangkan dengan raksasa farmasi Eli Lilly. Bahkan perusahaan Medpace yang bekerja di belakang layar guna membantu perusahaan besar menguji obat dan perangkat baru telah melihat harga saham mereka mencapai titik tertinggi.
CEO dan pendiri Medpace August Troendle sekarang memiliki kekayaan USD1,3 miliar berkat lonjakan hampir 70% dalam saham perusahaannya sejak awal tahun.
Para mogul baru ini berasal dari 11 negara berbeda, namun mayoritas dari mereka tinggal di China, tempat wabah Covid-19 berasal. Tetapi kini, China menjadi rumah bagi hampir tiga lusin miliarder perawatan kesehatan baru di antaranya adalah Hu Kun, ketua produsen perangkat medis Contec Medical Systems.
Saham Contec telah meningkat hampir 150% sejak IPO di Shenzen bulan Agustus lalu berkat penjualan produk luar negeri yang kuat mulai dari oksimeter denyut hingga ventilator yang semuanya diperlukan karena penyebaran Covid-19 di seluruh dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: