Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo yakin, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mampu menekan penambahan kasus positif Covid-19. Bahkan, bisa mencapai 20 persen.
Keyakinan itu bukan tanpa alasan. Doni bercerita tentang pengalamannya pada September 2020, ketika terjadi lonjakan kasus baru. Saat itu, Pemerintah membatasi mobilitas masyarakat.
“Pada minggu kedua Oktober, kasus positif bisa ditekan sampai 20 persen,” kata Doni saat diskusi Satgas Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, kemarin.
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Berlaku 11-25 Januari, Simak Aturannya
Menurut Doni, Pemerintah ingin mengulang kembali penurunan kasus itu. Namun, keberhasilan itu harus didukung oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes).
“Menangani pandemi ini harus bersama-sama, gotong royong, harus saling mengingatkan. Sekali lagi, tidak bisa sendirian,” kata Doni, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Dalam kesempatan itu, dia juga menegaskan bahwa PPKM bukanlah pelarangan kegiatan, tapi pembatasan kegiatan di beberapa daerah Jawa dan Bali untuk menekan kasus Covid-19. Sebab, penanganan pandemi harus bersama-sama.
Dia juga kembali mengingatkan, pandemi Covid-19 bukan rekayasa ataupun konspirasi. Ini nyata karena telah memakan hampir 2 juga korban jiwa di seluruh dunia.
“Dan semakin hari, mereka yang terpapar Covid sudah semakin dekat dengan kita. Ini tentunya harus kita lakukan berbagai upaya pencegahan,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: