Kisah Perusahaan Raksasa: Mulanya Bengkel Sepeda, Peugeot Tumbuh Sebagai Raksasa Otomotif Prancis
Tiga model menarik dari tahun 30-an adalah 202, 302, dan 402. Mobil-mobil ini bertubuh montok, dengan lampu depan di belakang jeruji yang miring. 402 memasuki produksi pada tahun 1935 dan diproduksi hingga akhir tahun 1941, meskipun Perancis diduduki oleh Nazi. Produksi reguler dimulai lagi pada pertengahan 1946, dan berlangsung hingga 1949.
Pada tahun 1948 perusahaan memulai kembali bisnis mobil, dengan Peugeot 203. Model lainnya mengikuti, banyak model bergaya elegan oleh firma desain Italia Pininfarina.
Perusahaan mulai menjual mobil di Amerika Serikat pada tahun 1958. Seperti kebanyakan pabrikan Eropa, kolaborasi dengan perusahaan lain meningkat. Peugeot bekerja dengan Renault dari tahun 1966 dan Volvo Cars dari tahun 1972.
Pada tahun 1974 Peugeot membeli 30 persen saham Citroën, dan mengambil alih sepenuhnya pada tahun 1975 setelah pemerintah Prancis memberikan sejumlah besar uang kepada perusahaan baru tersebut.
Perusahaan induk bersama menjadi PSA Group (Peugeot Société Anonyme), yang bertujuan untuk menjaga identitas terpisah untuk merek Peugeot dan Citroën. Dengan demikian Peugeot secara singkat mengendalikan nama merek balap yang berharga Maserati, tetapi membuangnya pada Mei 1975 karena masalah keuangan jangka pendek.
Grup tersebut kemudian mengambil alih divisi Eropa Chrysler (yang sebelumnya bernama Rootes dan Simca), pada tahun 1978 saat pabrikan mobil Amerika berjuang untuk bertahan hidup. Investasi lebih lanjut diperlukan karena PSA memutuskan untuk membuat merek baru untuk entitas tersebut, berdasarkan mobil sport Talbot yang terakhir terlihat pada 1950-an.
Semua investasi ini menyebabkan masalah keuangan yang serius bagi seluruh grup PSA. Grup kehilangan uang dari tahun 1980 hingga 1985.
Tahun 1984 menyaksikan kontak PSA pertama dengan Republik Rakyat China, menghasilkan usaha Dongfeng Peugeot-Citroën Automobile yang sukses di Wuhan.
Dimulai pada akhir 1990-an, dengan Jean-Martin Folz sebagai presiden PSA, kombinasi Peugeot-Citroën tampaknya telah menemukan keseimbangan yang lebih baik. Penghematan biaya tidak lagi merusak gaya.
Pada 18 April 2006, PSA Peugeot Citroën mengumumkan penutupan fasilitas manufaktur Ryton di Coventry, Inggris. Pengumuman ini mengakibatkan hilangnya 2.300 pekerjaan serta 5.000 pekerjaan di rantai pasokan. Pabrik tersebut memproduksi Peugeot 206 terakhirnya pada 12 Desember 2006, dan akhirnya ditutup pada Januari 2007.
Peugeot sedang mengembangkan versi hybrid diesel-listrik dari Peugeot 307 yang dapat menghasilkan kecepatan 80 mpg. Ini adalah cabriolet 2 pintu dan saat ini hanya dalam tahap konsep, tetapi menjanjikan menjadi salah satu mobil paling hemat bahan bakar di dunia jika mencapai produksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: