Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Isu Monopoli, Catat Baik-Baik! Merger Tokopedia Gojek Berikan Dampak Positif bagi Konsumen

Bukan Isu Monopoli, Catat Baik-Baik! Merger Tokopedia Gojek Berikan Dampak Positif bagi Konsumen Kredit Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani, turut melihat dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan keuntungan konsumen lebih dominan dari rencana merger Gojek dengan Tokopedia.

Ia meminta agar isu dominasi pasar yang mungkin menjadi perhatian Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) untuk dinilai secara lebih bijak. Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger

”Menurut saya tidak relevan antara isu asing vs tidak asing. KPPU tak boleh dianggap ini dominasi pasar karena kita punya Undang-Undang (UU) Persaingan Usaha kan. Trennya ke depan ini pasti akan ada banyak perusahaan yang akan merger dan akuisisi,” ungkapnya, dalam keterangan tertulisnya, yang diterima, Senin (11/1/2021). Baca Juga: Saham Tokopedia Buat Google dan Temasek Tergiur

Menurutnya, katamata KPPU memang tidak bisa hanya lihat dari satu sisi saja, dan perlu melihat perspektif lain bahwa persaingan ini sehat. 

Terkait rencana merger Tokopedia dengan Gojek, ia menilai sebagai praktik bisnis yang wajar karena ekosistem akan terjadi dengan sendirinya.

”Dengan win-win solution,” terusnya.

Jelasnya, Tokopedia yang merupakan platform jual beli barang dan menjadi salah satu e-Commerce yang menguasai pasar.

”Sedangkan Gojek punya ekosistem layanan transportasi, makanan, dan lainnya. Gojek belum punya e-Commerce. Dengan merger maka keduanya semakin besar,” Aviliani menjelaskan. 

Menurut dia, ekosistem digital yang lebih kuat berpotensi terbangun dari penggabungan dua entitas tersebut. Terlebih Gojek segera menjadi salah satu pemilik bank dengan keunggulan digital yaitu Bank Jago.

”Maka toko-toko yang berada dalam Tokopedia bisa dengan mudah mendapat pinjaman dari bank tersebut. Terbangunlah ekosistem digital,” jelasnya.

Hal tersebut akan terjadi secara lebih efisien. Aviliani mengatakan, tanpa kolaborasi, seandainya masing-masing pihak membuka layanan sendiri-sendiri maka akan membutuhkan investasi dengan dana yang besar. 

”Sedangkan dengan bergabung jadi lebih cepat membangunnya. Maka kalau mau jual sebagian saham, buat Gojek tentu untung dapat data banyak dari Tokopedia. Karena mereka dapat tawarkan kredit ke seller di tokopedia,” imbuhnya.

Aviliani lebih melihat dampak langsung berupa keuntungan bagi konsumen dari rencana merger keduanya. ”Kalau saya lihat konsumen yang banyak untung dari gabungnya dua perusahaan ini,” tegasnya.  

Adapun dampaknya terhadap perekonomian sangat tergantung beberapa hal antara lain apakah barang yang dijual di Tokopedia misalnya adalah bukan barang impor. ”Sisi ekonomi sangat tergantung apakah penjualan domestik di Tokopedia dioptimalkan. Bila impor maka tidak ada banyak untungnya,” paparnya.

Sebab perlu diperhatikan sejauh mana arus perputaran barang di dalam negeri. Diupayakan meminimalisir barang impor terutama untuk barang konsumtif. ”Bila hanya impor buat apa. Bila tidak produksi di sini maka nilai tambah kecil,” sebutnya.

Maka diharapkan dengan kekuatan bertambah setelah merger Tokopedia dengan Gojek justru kekuatan ekspansi semakin tinggi. Sehingga bisa membawa barang dari Indonesia go Internasional terutama untuk di regional Asia Tenggara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: