Perdana Menteri Belanda dan Jajaran Serentak Mengundurkan Diri
Pemerintah Belanda yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte secara kolektif mengundurkan diri pada Jumat (14/01/2021), menyusul munculnya laporan yang menyalahkan kabinet atas salah urus dana subsidi pengasuhan anak.
Rutte mengatakan bahwa dia telah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Raja Belanda, Raja Willem-Alexander. Para menteri akan tetap sebagai bagian dari pemerintahan sementara sampai koalisi baru terbentuk.
Baca Juga: Perusahaan Susu Belanda Siap Tambah Investasi Hingga Rp4 Triliun di RI
Pihak berwenang menghadapi kontroversi ketika ribuan orang secara keliru dituduh melakukan penipuan, dan dipaksa untuk membayar kembali subsidi perawatan anak kepada negara.
"Orang-orang yang tidak bersalah telah terluka, hidup mereka telah dihancurkan, dan parlemen tidak diberi informasi yang memadai dan tidak lengkap tentang hal ini," kata Rutte pada konferensi pers sebagaimana dilansir RT.
Pada Desember 2020, komite parlemen yang ditugaskan untuk menyelidiki urusan tersebut menyimpulkan bahwa sejumlah besar orang tua telah menjadi korban dari "ketidakadilan yang belum pernah terjadi sebelumnya" selama kampanye penanganan penipuan yang salah urus oleh pemerintah.
Media lokal melaporkan bahwa kecurigaan pertama kali muncul pada 2014, ketika 230 keluarga mengalami masalah keuangan yang serius karena mereka tiba-tiba terputus dari program bantuan pengasuhan anak karena "indikasi penipuan". Saat ini, sekira 1.800 di Belanda keluarga berhak menerima kompensasi dari layanan pajak tersebut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: