Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Banjir Mendekat ke Jakarta, Anies Baswedan Siap Siaga

Banjir Mendekat ke Jakarta, Anies Baswedan Siap Siaga Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi -

Banjir tahunan yang datang setiap musim hujan semakin dekat dengan Jakarta. Kota Bekasi, wilayah yang hanya ‘sejengkal’ dari Jakarta, bahkan sudah dilanda banjir. Mengetahui banjir sudah sampai Bekasi, Gubernur DKI, Anies Baswedan langsung siap siaga.

Hujan yang terjadi sejak kemarin pagi, membuat sejumlah wilayah di Kota Bekasi, dilanda banjir. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi, 6 kecamatan mengalami banjir dengan ketinggian air berbeda-beda.

Baca Juga: Anies Perpanjang PSBB di Jakarta, Ruang Isolasi Cuma Tersedia Segini Nih...

Pertama, banjir di Kecamatan Rawalumbu. Rata-rata genangan 10- 20 cm. Kedua, Kecamatan Pondok Gede. Di sini, akses jalan sampe tertutup, tepatnya di Jalan Kemang Sari Jatibening. Ketiga, Kecamatan Medan Satria. Dua kelurahan tergenang air sekitar 20-40 cm.

Keempat, Kecamatan Jatiasih. Saking derasnya, hujan membuat longsor Perumahan Pesona Jati Asri, Kelurahan Jatikramat. Kelima, Kecamatan Bekasi Selatan. Rata-rata banjir sekitar 20- 30 cm. Keenam, Kecamatan Bekasi Barat. Di kecamatan ini, banjir paling parah terjadi Perumahan Duta Kranji, dengan ketinggian 120 cm.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bekasi, Agus Harpa membeberkan, pihaknya sudah menyebar personel di seluruh kecamatan untuk melaporkan situasi dan mengevakuasi warga. Kata dia, genangan itu terjadi akibat hujan deras dan saluran sekunder atau drainase tidak lancar.

“Dari hasil pendataan, ada 22 titik genangan dengan kedalaman bervariasi terjadi di enam kecamatan,” ungkap Agus di Bekasi, kemarin.

Bagaimana dengan Jakarta? Dibanding tahun lalu, hujan kemarin hanya membuat beberapa titik di wilayah Ibu Kota tergenang air. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, M Insaf mengatakan, terdapat 10 jalan tergenang akibat curah hujan yang tinggi tersebut.

Insaf mengatakan, jalan yang tergenang air di 10 titik di DKI Jakarta memiliki ketinggian beragam dari 10 cm hingga 45 cm. Dia merinci, di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara terdapat 1 titik jalanan yang tergenang banjir, sementara di Jakarta Barat terdapat 3 titik banjir, dan Jakarta Timur 5 titik banjir.

Tak hanya itu, sejumlah pintu air yang selama ini jadi titik-titik banjir juga menunjukkan kenaikan status. Misalnya, Pintu Air Pulogadung berstatus siaga 3 atau waspada. Begitu juga Pintu Air Pasar Ikan dan Pintu Air Marina. Masing-masing berstatus siaga 2. “Penyebabnya, curah hujan yang tinggi,” kata Insaf.

Mengantisipasi hal ini, Anies langsung memerintahkan anah buahnya untuk siaga. Kemarin, Anies juga turun ke lapangan mengecek beberapa pompa. Salah satunya, Anies meninjau rumah pompa underpass Dukuh Atas. Anies juga telah menyiagakan ratusan pompa stasioner agar Ibu Kota tidak terendam.

 

“Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta telah menyediakan pompa stasioner sebanyak 487 Unit di 178 lokasi rumah pompa,” kata Anies, melalui Instagram @aniesbaswedan.

Ratusan pompa itu masih akan bertambah. Sebab, Anies memastikan pompa air di rumah-rumah pompa lainnya tetap beroperasi. Misalnya, di rumah pompa Pluit yang berlokasi di Jalan Muara Baru Ujung Gedung Pompa, Penjaringan, Jakarta Utara. Rumah pompa ini memang beroperasi untuk pengendalian banjir di hilir sungai yang ada di Jakarta Utara.

Anies menyebut, rumah pompa ini merupakan salah satu sistem pengendalian air yang cukup penting di Jakarta. “Saat ini, terdapat 10 unit pompa dan 6 unit genset dengan jumlah operator sebanyak 38 personil,” ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

Selain itu, dia juga mengunggah sebuah tautan bernama aplikasi JAKI untuk mengetahui kondisi banjir di wilayah Jakarta. Anies mengimbau kepada warga Jakarta yang menemukan genangan air melaporkan kejadian tersebut.

“Saat ini Jakarta sedang dirundung hujan. Bagi kamu yang menemukan genangan, kamu bisa segera lapor melalui fitur JakLapor di aplikasi JAKI. Tetap jaga diri dan siaga bersama JAKI. Unduh Aplikasi JAKI melalui Google Play (bit.ly/appsjaki) dan App Store (bit.ly/appsjakiios),” pesannya, melalui akun facebook miliknya, kemarin.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, cuaca ekstrim masih akan melanda Indonesia hingga Februari. Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, bisa kapan saja datang.

Kepala BMKG, Prof Dwikorita Karnawati mengatakan, terjadi peningkatan curah hujan bulanan mencapai 300-500 mm. Ini setara dengan peningkatan curah hujan 40-80 persen dari normalnya. Saat ini, sebagian besar wilayah Indonesia atau 94 persen dari 342 Zona Musim sudah memasuki puncak musim hujan.

Sebagian besar wilayah yang berada pada puncak musim hujan tersebut terutama sebagian Sumatera bagian Selatan, sebagian besar Jawa, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua.

“Sejak Oktober 2020, BMKG memberikan peringatan dini potensi terjadinya kondisi ekstrim. Terkait cuaca akibat berbagai fenomena yang dikhawatirkan akan terjadi bersamaan dengan musim hujan,” terangnya dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (23/1). 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: