Kisah Perusahaan Raksasa: IBM, Pelopor Komputer Pertama yang Bisnisnya Cakup 70% Dunia
International Business Machines (IBM) Corporation adalah perusahaan komputer paling terkenal di dunia, bermarkas di New York, Amerika Serikat (AS). IBM tumbuh dari perusahaan yang mengotomatisasikan transaksi kantor atau sebagai computing, tabulating, and recording (CTR).
IBM atau akrab disapa Big Blue telah menjadi pelopor sekaligus inovator utama perangkat komputer sejak abad ke-20, karena memproduksi semua kmponen mulai dari mainframe hingga komputer pribadi. Warna biru diambil dari warna logonya pada saat dibentuk.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Target, Peritel Gila Diskon yang Punya Cuan USD3,8 Miliar
IBM tercatat sebagai salah satu perusahaan terkaya dunia berdasar pada pendapatannya. Jika mengacu pada daftar pemeringkat Fortune Global 500, raksasa teknologi ini pada 2020 menempati peringkat ke-118 dunia.
Sebelumnya di tahun 2019, IBM mengambil langkah paling signifikan dalam proyek tahunan yang dianggap sebagai alat untuk beradaptasi dengan lingkungan teknologi yang cepat berubah.
Secara historis, pengaruh dan performa dari IBM terus merosot. Dari posisi tertinggi yang pernah dicapai tepat di urutan ke-14 tahun 1999, kini IBM kian terkikis.
Di tahun 2019 saja, pendapatan tahunan IBM hanya sebesar 79,59 miliar dolar AS. Keuntungannya hanya di angka 8,72 miliar dolar, meskipun pada sisi ini terjadi kenaikan 51,7 persen di tahun itu.
Setahun kemudian, penurunan yang dialami IBM kian nampak. Ia hanya membukukan 73,62 miliar dolar pendapatan tahunan, dengan perolehan laba bersih 5,59 miliar dolar. Sementara itu nilai IBM di pasar masih sedikit lumayan dengan 115,90 miliar dolar.
Lebih lanjut, berikut Warta Ekonomi ulas secara ringkas terkait perusahaan raksasa IBM Corporation, pada Selasa (2/2/2021).
International Business Machines atau IBM diluncurkan pada 1911. Perusahaan itu berdiri sebagai perusahaan CTR Company sebagai konsolidasi tiga perusahaan kecil yang membuat tabulator punch-card dan produk kantor lainnya.
Sang pendiri, Charles Ranlett Flint, mendirikan perusahaannya lewat penggabungan perusahaan yang telah ada sejak akhir 1800-an meliputi Computing Scale Company, Tabulating Machine Company, dan Time Recording Company. Di awal penggabungannya, perusahaan baru ini dijalankan oleh sekitar 1.300 karyawan.
Di awal-awal tahun pendiriannya, CTR berfokus pada produk-produk mesin akunting, penghitung, dan perekam waktu untuk sejumlah bisnis yang membutuhkan. Dari sini korporasi berfokus pada produk kantor standar yang berbeda signifikan seperti perusahaan saat ini.
Thomas Watson pada 1924 mengambil alih perusahaan dan menamainya dengan International Business Machines. Dalam beberapa tahun pertamanya, Watson membangun kesuksesan IBM lewat strategi bisnis dan pemasarannya.
Watson juga menciptakan produk berdasarkan kebutuhan pelanggan. Selain itu, perusahaannya juga melakukan investasi besar-besaran dalam bentuk tenaga penjualan (sales) perusahaan.
Pada 1920-an dan 1930-an IBM mulai berkembang menjadi nama yang akrab disebut sehari-hari. Perusahaan merespons dengan meluncurkan sistem alamat publik yang digunakan oleh sekolah, yang dengan cepat menjadi kebutuhan pokok di kelas AS.
IBM memiliki catatan bisnis yang amat mengesankan. Tapi satu yang paling terkenal adalah karena pencapaian teknisnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: