Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: Dari Organisasi Nirlaba, Centene Tumbuh Jadi Pelayanan Kesehatan Kaya AS

Kisah Perusahaan Raksasa: Dari Organisasi Nirlaba, Centene Tumbuh Jadi Pelayanan Kesehatan Kaya AS Logo perusahaan Centene Corporation. | Kredit Foto: Alamy/Kristoffer Tripplaar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Centene Corporation adalah perusahaan perawatan kesehatan lintas lini terkemuka yang menyediakan program perawatan hingga asuransi. Korporasi asal Amerika Serikat (AS) ini telah berbentuk perusahaan publik, dan menjadi korporasi yang terbesar kedua dari negara bagian Missouri. 

Centene berada di garis depan dalam menyediakan akses kesehatan berkualitas bagi individu di seluruh AS. Berfokus pada individu dan keluarga.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Citic Group, Konglomerat Investasi Beraset Fantastis Capai USD1,07 T

Sebagai salah satu perusahaan raksasa, Centene terdaftar dalam pemeringkat perusahaan terkaya dunia berdasar pada revenue versi Fortune Global 500. Di tahun 2020, Centene menempati peringkat ke-127 dunia. Total pendapatannya dalam tahun itu mencapai 74,63 miliar dolar AS, dengan pertumbuhan 24,2 persen dari tahun sebelumnya.

Capaian gemilan turut dicatatkan dalam segi lainnya yakni keuntungan. Laba Centene tahun 2020 mencapai 1,32 miliar dolar, naik 46,8 persen dari 2019. 

Untuk asetnya sendiri, Centene mendapat pundi-pundi dolar sebesar 40,99 miliar dolar. Sementara itu, total ekuitas para pemegang saham di angka 12,55 miliar dolar. 

Lebih lanjut, berikut Warta Ekonomi sajikan pada Selasa (16/2/2021) perjalanan Centene dalam artikel ringkas berikut ini.

Dalam catatan sejarahnya, perjalanan Centene cukup unik. Centene didirikan pada 1984 oleh mantan pemegang buku rumah sakit bernama Elizabeth "Betty" Brinn dengan bentuk organisasi nirlaba.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: