Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cerita JK Pecah Kongsi dengan SBY di Pilpres 2009: Minta ke Golkar 5 Nama, Ini Berarti Menghina Saya

Cerita JK Pecah Kongsi dengan SBY di Pilpres 2009: Minta ke Golkar 5 Nama, Ini Berarti Menghina Saya Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Lima tahun berselang, ternyata jatah Wapres datang kembali. Ia dipinang Jokowi, atas persetujuan Mega. Lagi-lagi, bos Banteng itu membuka pintu untuknya. “Walaupun saya tidak pernah minta," ceritanya. Karena itu lah, ia selalu menaruh rasa hormat kepada Mega.

Juru Bicara JK, Husain Abdullah, menguatkan pernyataan bosnya. Kata dia, sebagai orang Bugis, ketika “dicampakkan” SBY, wajar jika JK maju di Pilpres 2009. “Wajar jika Pak JK merasa perlu menegakkan harga dirinya," kata pria yang akrab disapa Ucheng ini, dalam obrolan dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Tapi, meskipun pernah dihadapkan pada konflik di Pilpres 2009, hubungan silaturahmi JK dengan SBY tetap dijaga. Tak terputus. Urusan politik diselesaikan JK secara politik lewat Pilpres. 

Setelah Pilpres usai, JK tetap menempatkan SBY sebagai sahabat. JK tetap menghargai SBY sebagai mantan Presiden, yang ia pernah mendampinginya sebagai Wapres. 

Prinsip JK, kata Ucheng, kontestasi politik itu sifatnya 5 tahunan. Sedangkan hubungan persahabatan adalah sesuatu yang bersifat jangka panjang. Prinsip ini, diterapkan JK kepada semua sahabatnya. 

"Lihat saja saat hari raya, Pak JK selalu menyempatkan diri mengunjungi kolega-koleganya, termasuk Pak SBY. Bahkan ketika almarhumah Ibu Ani dirawat di Singapura, Pak JK memboyong kita semua membesuk sekaligus memberi semangat kepada Pak SBY. Tidak ada yang berubah," tandasnya.

Bagaimana tanggapan pihak SBY? Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat yang juga orang dekat SBY, Syarief Hasan, enggan menanggapi hal ini. "Tentang apa ya?" tanyanya, ketika hendak diminta waktu wawancara. Ketika ditanya soal kisah cerainya JK dan SBY itu, ia bungkam. 

Politisi senior Demokrat Herman Khaeron juga tampak kurang happy ketika ditanya soal cerita masa lalu JK dan SBY ini. "Kenapa masih suka mengangkat-angkat persoalan masa lalu. Itu kan hanya akan menjadi polemik," ucapnya, ketika dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: