Persidangan Jerat Pasal Pelanggaran Prokes Terhadap Presiden Myanmar
Insiden itu terjadi setelah militer memukul beberapa wartawan yang ditahan, termasuk seorang fotografer Associated Press (AP), dengan tuduhan pidana.
Selain di Mandalay, demonstrasi juga terjadi di pusat kota Myingyan. Di sini unjuk rasa juga berubah menjadi kekerasan.
“Mereka menembakkan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam,” kata seorang relawan medis di tempat kejadian kepada AFP, menambahkan bahwa sedikitnya 10 orang terluka dalam kejadian itu.
Kekerasan kemarin terjadi setelah para menteri luar negeri (menlu) negara-negara Asia Tenggara, termasuk perwakilan junta Myanmar Wunna Maung Lwin, membahas krisis tersebut pada pertemuan virtual.
ASEAN Desak Solusi Damai
Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) gagal membuat terobosan untuk Myanmar, dalam pertemuan virtual 10 menteri luar negeri, kemarin. Semua kompak menyerukan agar elite Myanmar menahan diri. Tetapi, hanya empat anggota -Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura yang menyerukan pembebasan tahanan termasuk Aung San Suu Kyi.
“Kami menyatakan kesiapan ASEAN untuk membantu Myanmar dengan cara yang positif, damai dan konstruktif,” demikian pernyataan ketua ASEAN Brunei.
Pada pertemuan informal Menlu Se-ASEAN, Selasa lalu (2/3/2021), Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan, bahwa keinginan dan niat baik ASEAN untuk membantu tidak akan dapat dijalankan jika Myanmar tidak membuka pintu bagi ASEAN.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: