Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Amien Rais ke Istana, 'Gua Gak Bisa Kayak Jokowi Sabar Hadepin Mbah-Mbah Halu'

Amien Rais ke Istana, 'Gua Gak Bisa Kayak Jokowi Sabar Hadepin Mbah-Mbah Halu' Denny Siregar | Kredit Foto: Instagram/Denny Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar merespons pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI yang diwakili Amien Rais.

Ia pun mengaku bahwa dirinya tidak bisa seperti Presiden Jokowi yang dengan sabar menyediakan waktu untuk bertemu dan mendengar omongan tak jelas Amien Rais.

"Gua gak bisa kayak @jokowi. Harus sediakan waktu hadepin mbah2 halu dan dengar mereka ngomong gak jelas sekian belas menit dengan sabar..," cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dilihat, Rabu (10/3/2021).  Baca Juga: Amien Rais Cs Datang ke Kantor Jokowi, Eh ada yang Bilang Neraka Jahanam..

"Mending makan rawon," lanjut dia. Baca Juga: Amien Rais Cs Cuma Bisa Mingkem dan Nggak Berkutik! Mahfud Langsung Ngegas: Buktikan!

Sebelumnya, Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI, yang terdiri dari Abdullah Hemahua, Marwan Batubara, dan Amien Rais, menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).

Dalam pertemuan tersebut, Amien Rais Cs meminta keadilan kepada pemerintah terkait aksi penembakan yang dilakukan oknum kepolisian kepada enam anggota laskar FPI.  

Presiden Jokowi yang didampingi Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan satu hal pokok soal kematian enam Laskar FPI yang diurai dalam dua poin.

“Pertama, harus ada penegakan hukum sesuai dengan ketentuan hukum, sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil. Dan, yang kedua, ada ancaman dari Tuhan kalau orang membunuh orang mukmin itu tanpa hak, maka ancamannya neraka jahanam,” katanya kepada wartawan.

Lanjutnya, ia menjelaskan Amien Rais Cs yakin telah terjadi pembunuhan terhadap enam Laskar FPI dan TP3 meminta kasus ini dibawa ke pengadilan HAM, karena merupakan pelanggaran berat.

“Itu yang disampaikan kepada presiden,” kata dia.  

“Hanya itu yang disampaikan oleh mereka. Bahwa mereka yakin telah terjadi pembunuhan yang dilakukan dengan cara melanggar HAM berat, bukan pelanggaran HAM biasa sehingga enam Laskar FPI itu meninggal,” ucapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: