Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aplikasi Pupuk NPK Phonska Plus di Tegal, Dirut Petrokimia Gresik Hadiri Panen Melati di Tegal

Aplikasi Pupuk NPK Phonska Plus di Tegal, Dirut Petrokimia Gresik Hadiri Panen Melati di Tegal Kredit Foto: Ferry Hidayat

Phonska Plus mengadung unsur hara makro Nitrogen (N), Fosfor (P2O5), dan Kalium (K2O) masing-masing 15%, serta unsur hara Sulfur (S) 9% dan Zink 2.000 part per million (ppm). Pupuk ini mampu mendorong produktivitas tanaman bunga melati hingga 30 kilogram per hektar.

Adapun dosis pemupukan yang digunakan dalam demplot adalah Phonska Plus sebanyak 25 kilogram, urea 10 kilogram, dan Petroganik 10 kilogram untuk setiap hektar lahan. Dosis pemupukan ini dilakukan selama 6 (enam) kali dalam setahun. Dwi Satriyo berharap demplot ini diadopsi oleh pembudidaya tanaman melati lain untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan ekspor.

"Melalui kegiatan ini kami juga mengajak seluruh petani untuk menerapkan pemupukan berimbang dengan mengombinasikan pupuk organik dan pupuk anorganik sesuai dosis yang dianjurkan. Ini sebagai dukungan kami untuk membangun pertanian Indonesia yang berkelanjutan," tandas Dwi Satriyo.

Petrokimia Gresik mengawali demplot ini dengan pengujian tanah oleh mobil uji tanah. Setelah itu petugas agronomis memberikan rekomendasi pemupukan yang berimbang dan presisi kepada petani.

"Alhamdulillah hari ini kita dapat melihat bagaimana pertumbuhan tanaman sangat bagus, dan hasil panen yang baik," ujarnya.

Sementara itu, sebagai komitmen menjaga ketahanan pangan nasional, Dwi Satriyo juga melakukan blusukan dan menyapa petani untuk menjaring aspirasi petani di Kabupaten Tegal. Selain itu juga mengunjungi distributor dan kios, serta menggelar One Day Promotion untuk memastikan ketersediaan pupuk petani tercukupi, baik subsidi maupun komersial. 

"Pupuk merupakan kunci penting program peningkatan produktivitas pertanian dan menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu, kami memastikan ketersediaan pupuk hingga level kios, baik itu subsidi maupun komersial sebagai pendukung subsidi," tandasnya.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: