Bitcoin menembus level 59 ribu dolar AS (sekitar Rp861,3 juta) ketika emas hanya seharga 1.700 dolar AS (sekitar Rp24,8 juta). Apakah artinya Bitcoin mengalahkan emas?
Melansir Cointelegraph, Rabu (31/3/2021), diukur terhadap emas, harga Bitcoin mencapai 34,94 ons pada Selasa (30/3/2021) waktu Amerika Serikat.
Perbandingan BTC-emas memuncak di 35,35 ons pada 13 Maret; ketika Bitcoin melampaui 61 ribu dolar AS (sekitar Rp890,4 juta).
Baca Juga: Kenalan Sama Sisca Kohl, Seleb Medsos yang Raup Puluhan Juta dari TikTok
Baca Juga: Wah, PayPal Izinkan Pengguna Bayar Pakai Cryptocurrency
Nilai relatif Bitcoin terhadap emas telah meningkat lebih dari 2 kali lipat selama 3 bulan terakhir; tumbuh hampir 7 kali lipat sejak Oktober 2020. Di sisi lain, emas berjangka jatuh ke level 1.700 dolar AS di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga terendah emas mencapai 1.676,50 dolar AS.
Analis Bloomberg, Mike McGlone berpendapat, "Emas akan selalu memiliki peminat, tetapi sebagian besar indikator menunjukkan, laju percepatan Bitcoin akan menggantikan logam itu sebagai penyimpan nilai dalam portofolio investor."
Bahkan JPMorgan mengklaim, mata uang digital akan merebut mayoritas pangsa pasar emas; melihat mulai naiknya minat investor institusi terhadap Bitcoin.
"Adopsi Bitcoin oleh investor baru dimulai, sedangkan adopsi emas oleh investor institusi sudah sangat maju," ujar JPMorgan.
Sejak menyentuh titik kulminasi 2.050 dolar AS (sekitar Rp29,9 juta) per troy ounce pada Agustus 2020, emas batangan telah terkoreksi hampir 18%.
2020 menjadi tahun besar bagi emas; karena aset itu meraih nilai tertinggi sebelum jatuh ke level 2 ribu dolar AS. Di akhir tahun, emas batangan mencetak keuntungan sekitar 22%. Sayangnya, pengembalian itu tak seberapa daripada pengembalian tahunan Bitcoin yang mencapai 265%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: