Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bamsoet: Pembangunan Infrastruktur dan Dukungan Investasi Prioritas Percepatan Wisata Danau Toba

Bamsoet: Pembangunan Infrastruktur dan Dukungan Investasi Prioritas Percepatan Wisata Danau Toba Kredit Foto: MPR
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menuturkan program percepatan Wisata Danau Toba mempunyai rujukan dan referensi formal sejak diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2014 yang mengatur tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Danau Toba dan Sekitarnya. Serta Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. 

Pada pertengahan tahun 2019, Danau Toba ditetapkan sebagai salah satu dari lima kawasan destinasi wisata yang mendapat prioritas untuk dikembangkan melalui program Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Empat destinasi lainnya adalah Candi Borobudur, Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo. 

Baca Juga: Punya Ciri Khas Sendiri, Gerindra Dorong Sumbar Jadi Destinasi Wisata Halal

"Momentum kebangkitan ini semakin mendapatkan pijakan ketika UNESCO (Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan) menetapkan Danau Toba sebagai Global Geopark pada Sidang ke-209 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis, tanggal 2 Juli 2020. Kaldera Danau Toba dinilai memiliki tiga aspek keragaman yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu geo-diversity (keragaman geografi), bio-diversity (keragaman hayati), dan culture deiversity (keragaman budaya)," ujar Bamsoet saat membuka Rapat Kerja Nasional I Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT), secara virtual di Jakarta. 

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, sebagai salah satu elemen potensial kebangkitan perekonomian nasional melalui sektor pariwisata, pembangunan percepatan wisata Danau Toba harus tetap diprioritaskan.

Apalagi jika dibandingkan dengan empat destinasi wisata super prioritas lainnya, Danau Toba masih membutuhkan pembangunan infrastruktur pendukung yang memadai. Beberapa aspek yang membutuhkan perhatian khusus adalah terkait pembangunan infrastruktur dan dukungan investasi. 

"Terkait pembangunan infrastruktur, kita patut mengapresiasi berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam membangun konektivitas dan mobilitas. Misalnya melalui pembangunan Dermaga Porsea, pembangunan jalur kereta api dari Siantar ke Danau Toba, pembangunan jalan tol Medan—Tebing Tinggi—Parapat, dan jalur rel kereta Medan—Parapat, serta penambahan kapasitas Bandara Silangit, Tapanuli Utara," jelas Bamsoet. 

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, terkait dukungan investasi, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi juga gencar mengundang investor global yang potensial.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: