Kata "gerilya" secara tertulis sarat dengan konotasi tertentu. Ini memunculkan gambaran tentang pertempuran dan konflik. Jika digabungkan dengan kata “pemasaran”, mungkin akan membuat banyak orang bertanya-tanya.
Tapi, pemasaran gerilya bukanlah semacam bentuk komunikasi yang sifatnya agresif. Faktanya, ini adalah bentuk pemasaran masuk atau inbound marketing yang sangat tidak konvensional, karena dapat meningkatkan brand awareness di antara banyak audiens, tanpa mengganggu mereka.
Baca Juga: Apa Itu Organic Linking?
Karena menjadi sangat tidak konvensional, bagaimanapun juga, bentuk pemasaran ini bukanlah konsep yang paling mudah untuk dijelaskan. Pemasaran gerilya sering kali bisa dipahami dengan baik saat diamati secara langsung.
Guerrilla Marketing, Strategi Pemasaran Yang "Tidak Biasa"
Guerrilla Marketing atau pemasaran gerilya adalah strategi periklanan yang berfokus pada taktik pemasaran non-konvensional dengan biaya rendah yang bisa memberikan hasil maksimal.
Awalnya, istilah ini diciptakan oleh Jay Conrad Levinson dalam bukunya di tahun 1984 yang berjudul 'Guerrilla Advertising'. Istilah pemasaran gerilya berasal dari taktik perang gerilya yang merupakan bentuk peperangan tidak teratur dan berkaitan dengan strategi atau taktik pertempuran kecil yang digunakan oleh warga sipil bersenjata. Banyak dari taktik ini diantaranya adalah penyergapan, sabotase, penggerebekan, dan elemen serbuan lainnya. Sama seperti perang gerilya, pemasaran gerilya juga menggunakan jenis taktik yang sama dalam industri pemasaran.
Gaya periklanan alternatif ini sangat bergantung pada strategi pemasaran yang tidak konvensional, sehingga membutuhkan energi dan imajinasi yang tinggi. Guerrilla Marketing adalah tentang bagaimana caranya mengejutkan konsumen, membuat kesan yang tak terlupakan, dan menciptakan banyak “kebisingan” sosial. Pemasaran gerilya dikatakan dapat membuat kesan yang jauh lebih berharga dikalangan konsumen dibandingkan dengan bentuk periklanan dan pemasaran yang lebih tradisional. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa sebagian besar kampanye pemasaran gerilya bertujuan untuk “menyerang” konsumen pada tingkat yang lebih pribadi dan mudah diingat.
Pemasaran gerilya seringkali ideal bagi para pelaku bisnis kecil yang perlu menjangkau khalayak yang luas tanpa menguras anggaran. Strategi ini juga digunakan oleh perusahaan besar dalam melakukan kampanye akar rumput untuk melengkapi kampanye media massa yang sedang berjalan. Banyak individu yang juga mengadopsi gaya pemasaran ini sebagai cara untuk mencari pekerjaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Patrick Trusto Jati Wibowo
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: