Mantan Anggota DPR Bongkar Sosok Mbak Puan Maharani: Dia Emang Jahat, Dulu Aja SBY...
Namun demikian, ia mengatkan bahwa Ganjar tidak apa jika dicampakkan internal partai.
Sebab, hal tersebut bisa menjadi sejarah, seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sempat dicampakkan oleh Megawati Soekarnoputri.
“Ganjar dicampakkan Mega? Dulu juga begitu: SBY dicampakkan Mega,” ujarnya.
Baca Juga: Yang Tabah Mas Ganjar, PDIP Respons Survei Ganjar yang Meroket: Nggak Ada Gunanya...
“Sejak itu SBY membengkak, dan mengalahkan Mega, seperti Inul Daratista mengalahkan Camelia pada saat yg sama,” lanjutnya.
Sebelumnya, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto ikut merespons perihal kader dan juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tidak diundang dalam acara pangarahan kader PDIP se-Jateng di Semarang, yang dihadiri Ketua DPP PDIP Puan Maharani, akhir pekan lalu.
Terkait itu, pihaknya pun enggan memperpanjang masalah ini dan ia pun berharap jika para kader PDIP tetap solid. Baca Juga: Ganjarisme Harus Dengarin Ini Baik-Baik! Jangan Paksakan Mas Ganjar Maju, Kasihan Dia...
Tak hanya itu, ia juga berharap tidak ada pihak lain yang memanfaatkan perseteruan kubu Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo untuk memecah partainya.
“Banyak pihak yang sudah melakukan dansa politik 2024 dan jangan beri peluang siapapun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan partai kita,” tegasnya dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/5/2021).
Sementara itu, Guru besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Maswadi Rauf menilai seharusnya Ketua Umum Megawati harus segera angkat bicara terkait ketegangan ini.
Menurutnya, hal ini penting segera direspons untuk menghindari spekulasi di publik yang akan terus menggelinding liar kepada partainya.
Apalagi, Gubernur Jateng itu bukan tokoh abal-abal dan bukan kader sembarangan di PDIP. Ganjar, hitungannya punya banyak pendukung. Khususnya di Jateng, yang merupakan basis suara PDIP.
“Jangan main-main itu, Masyarakat menilai,” kata Maswadi kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Sambung dia, “Mungkin ini maunya Megawati. Puan itu hanya orang yang melaksanakan perintah ibunya, yang marah kepada kadernya yang seolah-olah sudah mengkampanyekan diri (untuk Pilpres). Padahal belum apa-apa. Ini jelas sangat merugikan PDIP,” ucapnya mencontohkan.
Sebelumnya juga, Ganjar pun enggan merespons lebih jauh tentang dirinya tidak diundang dalam acara tersebut.
“Heleh! Kaya ngono kok ditakonke. Aku ki wong Jawa kok yo, kader,” tegas anak banteng ini dalam bahasa Jawa, di Semarang, Senin (24/5) lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil