Internal PDI Perjuangan (PDIP) muncul polemik antara Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo. Sentilan Puan ke Ganjar bahwa kualitas seorang pemimpin itu kinerjanya di lapangan, bukan di media sosial jadi sorotan publik.
Terkait itu, Refly Harun ikut menganalis polemik tersebut karena mencuatnya Ganjar tak diundang Puan dalam acara PDIP di Jawa Tengah. Menurut dia, dengan adanya kalimat sindirian itu, Puan seperti menyatakan perang kepada Ganjar.
Baca Juga: Disindir-sindir 'Tim Puan', Ganjar Pranowo 'Terbang' Kalahkan Prabowo
"Saya kira Puan sudah frontal ya ingin berperang sama Ganjar. Dan, saya kira memang kalau ini yang terjadi ya mungkin akan baik-baik saja bagi rakyat indonesia, dalam arti bahwa besok itu calon presidennya akan lebih banyak," kata Refly, dalam akun YouTube-nya yang dikutip VIVA pada Jumat (28/5/2021).
Menurut Refly, keinginan seseorang untuk maju menjadi calon presiden memang tidak bisa dihalangi. Justru menurutnya, prestasi partai politik saat berhasil membawa kadernya menjadi pemimpin. Dia mengingatkan, fungsi parpol salah satunya melakukan rekrutmen kader serta rekrutmen kepemimpinan.
"Jadi, kalau misalnya kader partai politik bisa mentas menjadi orang-orang hebat ya mestinya partai politiknya bangga. Artinya, partai politik berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa. Dan, tidak perlu harus diikat terus-menerus oleh partai politik tersebut," jelas Refly.
Terkait pernyataan elite PDIP, Bambang 'Pacul' Wuryanto yang persilakan Ganjar mengikuti Rustriningsih sebagai cara halus untuk mempersilahkan Ganjar keluar. Seperti diketahui, Rustriningsih merupakan kader perempuan pertama dari PDIP yang jadi kepala daerah di awal reformasi. Namun, ia memutuskan untuk membelot mendukung Prabowo-Hatta di Pilpres 2014.
"Jadi, ini adalah cara halus sekali lagi saya katakan Ganjar Pranowo untuk pergi atau hengkang dari PDIP," sebut Refly.
Menurut dia, seorang Bambang Pacul tak akan berani bicara demikian tanpa disuruh. "Tentu, Bambang Pacul tidak akan berani ngomong kalau tidak ada yang namanya green light dari elite PDIP terutama duo maharatu dan putri mahkota yaitu Megawati dan Puan Maharani," tutur Refly.
Polemik ini mencuat setelah sindiran keras yang disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP sekaligus Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Pacul Wuryanto. Ia melontarkan sindiran keras ke Ganjar yang dinilainya sudah kelewatan dan sok merasa pintar.
Bambang menyampaikan bahwa Ganjar juga tidak diundang dalam peringatan HUT PDIP di Semarang, Sabtu, 22 Mei 2021. Dalam acara itu, justru Puan Maharani hadir menyampaikan pembekalan untuk para kader.
"Tidak diundang! (Ganjar Pranowo, red) wis kemajon (kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter (bila kamu pintar, jangan sok pintar-red)," kata Bambang dalam siaran persnya, Minggu, 23 Mei 2021.
Sehari sebelum Bambang Pacul bicara, Puan lebih dulu menyentil Ganjar. Dalam kesempatan itu, Puan menyinggung kualitas pemimpin mesti terlihat di lapangan, bukan sosial media.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum