Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pentingnya Non-Financial Disclosure dalam Ciptakan Sustainable Business

Pentingnya Non-Financial Disclosure dalam Ciptakan Sustainable Business Kredit Foto: ACCA
Warta Ekonomi, Jakarta -

Laporan keuangan tidaklah cukup untuk menjadi dasar informasi bagi investor. Diperlukannya informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Relevansi nilai informasi laporan keuangan dapat ditingkatkan jika dikombinasikan dengan informasi akuntansi non keuangan. 

Selama dua dekade terakhir, minat dalam pengungkapan informasi non keuangan pada perusahaan telah bertumbuh pesat. Para pemangku kepentingan telah mempertimbangkan bahwa informasi non keuangan merupakan hal yang krusial.

Maka dari itu, banyak perusahaan yang mulai mengungkapkan informasi non keuangan Informasi non keuangan terdiri dari dari data kuantitatif dan kualitatif tentang kebijakan yang diambil, bisnis operasi dan yang lainnya dengan hasil yang tanpa ada hubungan dengan informasi keuangan.

Tren tersebut juga dibahas dalam webinar bertajuk "The Trending Critical Role of Non-Financial Disclosure in Financial Reporting" yang diadakan oleh ACCA dan juga Universitas Pelita Harapan.

Mark Millar FCCA, President of ACCA mengatakan bahwa pelaporan keuangan harus mencakup dampak bisnis terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan. "Pelaporan keuangan tak hanya sebatas informasi mengenai keuntungan dan kerugian. Harus ada informasi yang mengukur dampak bisnis pada masyarakat dan kesehatan lingkungan," kata Mark, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (2/6/2021).

Baca Juga: Apa Itu Manajemen Strategis?

Millar mengatakan bahwa perusahaan dimanapun seharusnya melaporkan aktivitas keuangan dan non-keuangan mereka secara terbuka dan jujur. Terlebih sudah banyak aturan yang memastikan agar perusahaan dapat berbisnis secara jujur, terbuka dan komprehensif dalam pelaporan mereka.

Untuk itu, Millar menambahakan agar para mahasiswa memiliki kesempatan dan tanggung jawab untuk mempromosikan bisnis yang adil. "Akuntan dipersiapkan dengan sempurna guna menghadirkan perpaduan yang tepat antara keterampilan, profesionalitas ,dan nilai-nilai etika yang tepat untuk melayani publik di setiap tempat," katanya.

Millar mengatakan tidak ada profesi lain yang memiliki posisi secara strategis untuk menyoroti pentingnya pengungkapan laporan non-keuangan benar, dan berpihak pada sustainable business.

Jonathan L Parapak, Rektor Universitas Pelita Harapan (UPH) menyambut baik adanya kolaborasi event antara ACCA dengan Prodi Akuntansi UPH. Dalam sambutannya, Rektor menyatakan bahwa pembahasan ini sangat berguna bagi mahasiswa untuk mengetahui isu terkini dan peluang khususnya sebagai akuntan di masa depan. 

"Topik yang dibahas bersama ACCA sangat penting untuk dipelajari karena sangat bermanfaat bagi calon akuntan masa depan," kata Jonathan.

Menurutnya tantangan dalam dunia akuntansi akan semakin beragam. Terlebih dengan adanya pandemi dan juga transformasi teknologi yang merubah pola pekerjaan Akuntan.

"Di masa depan nanti diperlukan profesional keuangan yang bisa berpikir kritis, inovatif dan mampu berkomunikasi secara luas. Dengan acara ini diharapkan para mahasiswa bisa mendapatkan hal tersebut," tambahnya.

Baca Juga: Apa Itu Manajemen Produk?

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPH, Ibu Gracia Shinta S. Ugut, turut mendukung adanya kolaborasi antara Prodi Akuntansi UPH dengan ACCA. Kolaborasi seperti ini kedepannya dapat menjadi sebuah agenda yang baik, dimana UPH dan ACCA bersama-sama memberikan wawasan kepada para akuntan masa depan untuk menjadi lebih kompeten dalam menghadapi isu global serta dapat bersaing secara internasional. 

Head of ACCA Indonesia, Hani Karunia mengatakan kualitas dan kuantitas pengungkapan laporan non-keuangan ini sangat bervariasi. Melihat hal tersebut, ACCA memutuskan untuk mengadakan webinar yang membahas pengungkapan non-keuangan dalam pelaporan keuangan. 

“Webinar ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendidik audiens tentang perubahan atau tren terkini sehubungan dengan praktik pelaporan dan pengungkapan non-keuangan terutama dalam annual report industri ekstraktif,” kata Hani Karunia.

Dalam acara ini hadir pula tiga pembicara utama yakni Adhitya Fadriansyah, Deputy Manager Gas Commercial- ConocoPhillips Indonesia (ACCA Member), Lany Harijanti - Regional Program Manager ASEAN at Global Reporting Initiative (GRI) dan Brad Denig - MD Sustainability practice - AWR Lloyd.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: