Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tak Seperti Anies dan Ganjar, Kang Emil Blak-blakan Bicara Soal Nyapres di 2024

Tak Seperti Anies dan Ganjar, Kang Emil Blak-blakan Bicara Soal Nyapres di 2024 Kredit Foto: Instagram/Ridwan Kamil

Meski begitu, Emil mengaku dekat dengan Anies maupun Ganjar. Dengan Anies, ia bersahabat dan sering berkomunikasi di Forum Gubernur. Di forum itu, Anies jadi ketua dan Emil jadi wakilnya. Dengan Ganjar pun, Emil dekat dan sering berkomunikasi di forum Daerah Penghasil Migas. Di forum itu, Emil jadi ketua dan Ganjar menjabat sebagai Dewan Penasihat. Jadi, kalau ditanya, dua-duanya cocok, karena banyak kesamaan. 

"Jadi, nanti dengan siapa pun, kalau memang ada takdirnya, Allah memberi jalan dan menjodohkan. Kalau dua itu terpenuhi, saya jalani," imbuhnya.

Sikap Emil ini berbeda dengan Ganjar dan Anies. Ganjar masih malu-malu kucing. Setiap ditanya soal capres, Ganjar selalu menghindar. Malah baru-baru ini, Ganjar menyatakan tak akan maju. Dia menerangkan, soal capres dari PDIP, ada di tangan Megawati Soekarnoputri. Dia mengaku, saat ini sedang fokus mengurus Covid-19.

Anies juga begitu. Selalu menghindar setiap kali ditanya soal namanya yang masuk survei capres. Kata dia, ia kini fokus mengurus Covid. 

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menganalisis, perbedaan sikap antara Emil dengan Anies dan Ganjar ini dikarenakan perbedaan latar belakang dari ketiga nama tersebut. Ganjar adalah kader PDIP. Sebagai petugas partai, ia tentu tak bisa seenaknya bicara soal Pilpres. Gelagat Ganjar yang ingin nyapres saja sudah bikin geger partai, apalagi kalau benar-benar bicara terbuka. 

Anies, kata Ujang, tak banyak bicara soal pilpres untuk menghindari serangan dari musuh politiknya. Sebagai kandidat capres potensial, Anies tentu harus mawas diri. Saat bicara soal pilpres, akan lebih banyak serangan yang datang. Apalagi masih banyak pekerjaan rumah di Jakarta. 

Sementara Emil, lanjut Ujang, memang lebih aman. Tak banyak musuh politik. Emil juga bukan kader partai. Meski saat mencalonkan sebagai gubernur diusung NasDem, Emil bukan kader NasDem. "Jadi, bisa lebih leluasa bicara soal pilpres," kata Ujang, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Bagaimana peluang Emil? Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menyebut, ada. Kepala daerah, menteri, dan ketua umum partai punya peluang jadi capres. Hanya saja, saat ini terlalu dini untuk membicarakan peluang itu. Pilpres masih jauh. Apalagi elektabiltas Emil, Anies, dan Ganjar masih di bawah 20 persen. Berbeda dengan eleltabilitas Jokowi di Pilpres 2014. Saat itu elektabilitas Jokowi melesat sendirian. Dan partai-partai akhirnya merapat dengan sendirinya. 

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: