Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Nyata Pendiri JNE Johari Zein, Dari Mualaf hingga Sedekah Justru Antarkan Kesuksesan

Kisah Nyata Pendiri JNE Johari Zein, Dari Mualaf hingga Sedekah Justru Antarkan Kesuksesan Kredit Foto: YouTube/Coach Yudi Candra

Karena itulah, yayasan sosial yang dibuat Pak Jo memiliki harapan agar kegiatan komersialnya bisa menjadi berkah. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa JNE sukses karena menggunakan 'manajemen spiritual'. Pak Jo mengaku bahwa di setiap kegiatan, pasti ada anak yatim yang diundang dan disantuni. Itu sudah berjalan selama 29 tahun.

Kegiatannya pun bukan hanya sekedar memberikan nasi kotak, tetapi mengajak makan di restoran di mall, menonton film di bioskop hingga berbelanja di supermarket.

"Itu menyenangkan karena melatih mereka kepemimpinan, dan melatih mereka memikirkan temannya," tutur Pak Jo.

Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

Dahsyatnya sedekah ini pun dirasakan langsung oleh Pak Jo. Salah satu diantaranya yakni saat krisis ekonomi pada tahun 1998, banyak orang yang di-PHK sehingga Pak Jo bersedekah memberikan timbangan digital, mengajak orang-orang untuk berbisnis laundry, dan lain sebagainya.

Setelah itu, pada tahun 2000, penjualan online pun mulai menggeliat. Dan di tahun 2010, penjualan online meningkat 30-40% dari Rp1 triliun hingga hari ini sehingga JNE pun ikut terkerek. Pak Jo sangat yakin itu berkat sedekah timbangan digital yang ia berikan.

Selain itu, kesuksesan JNE hari ini juga tak terlepas dari pentingnya komunikasi secara terbuka. Untuk diketahui, JNE hingga hari ini memiliki 23.000 karyawan di berbagai cabang di Indonesia. Sehingga, Pak Jo mengaku akan sulit bagi mereka untuk berkomunikasi jika tidak membuat kegiatan besar. Karena itulah, Pak Jo membuat JNE Futsal Cop, JNE Idol Competition, dan lain sebagainya untuk membuat mereka saling mengenal meski dari cabang lain.

Pak Jo pun mengatakan, baik seorang pengusaha atau karyawan, itu harus saling memahami posisi kita.

"Sebetulnya, jangan dibedakan antara pengusaha dan karyawan. Pengusaha dan karyawan adalah dua pihak yang menjadi satu hingga tercipta sebuah prestasi," tukas Pak Jo.

Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: