100 Tahun Partai Komunis China: Perjalanan Menjadi Super Power Dunia
Negara satu partai
Pertama-tama, penting untuk diketahui bahwa ketika kita melihat kata "China" dalam berita, kebanyakan yang dimaksudkan adalah Partai Komunis China, bukan negara yang memiliki 1,4 milyar warga.
Ini adalah Xi Jinping — Pemimpin Tertinggi China dan wajah yang paling dikenali dari partai tersebut.
Presiden China dikenal juga sebagai Sekretaris Jendral Partai Komunis China, yang perannya lebih mirip dengan Presiden Korea Utara Kim Jong Un.
Xi Jinping memimpin partai yang beranggotakan 92 juta orang, namun jumlah tersebut baru tujuh persen dari populasi China sebesar 1,4 milyar jiwa.
Di bawah aturan negara satu partai, pemimpin Partai Komunis China secara otomatis adalah Pemimpin Tertinggi China. Partai dan pemerintah tidaklah terpisahkan.
Struktur Partai Komunis China sangatlah tak jelas dan kompleks. Berikut adalah penjelasan yang telah disederhanakan agar lebih mudah dimengerti.
Xi menduduki posisi teratas Komite Tetap Politburo, berisi tujuh orang yang memimpin China.
Ketujuh pria ini memegang kendali atas bidang yang berdampak besar pada kebijakan di China.
Misalnya, Xi adalah pemimpin tertinggi Partai Komunis China dan militer.
Badan utama lain yang memiliki kuasa atas keputusan besar antara lain: Dewan Negara, yang menjadi pusat dalam pemerintahan China.
Komisi Disiplin adalah agen pengawas internal yang menjatuhkan hukuman bagi anggota yang tidak setia dan mendisiplinkan ideologi partai.
Dan Kongres Rakyat Nasional, yang setara dengan parlemen China, beranggotakan sekitar 3.000 delegasi yang bertemu setiap tahunnya untuk "mengesahkan" hukum.
Ketujuh pria yang duduk di depan adalah Xi Jinping dan Komite Tetap Politburo.
Setiap lima tahun, ribuan perwakilan Partai Komunis China mengikuti sidang untuk memilih pemimpin partai utama mereka.
Sementara itu, mekanisme di dalami Partai Komunis China menjadi semakin kompleks dan birokratis ... ingatlah, jika sebuah aturan besar berubah dan masuk berita, itu kemungkinan besar karena keputusan pemegang posisi ini, yang terdiri dari segelintir populasi China.
China mengadakan pemilihan untuk dewan perwakilan rakyat. Namun semua kandidatnya harus sudah mendapat persetujuan Partai Komunis China. Tidak ada foto atau informasi lainnya yang disediakan. Hanya ada nama.
Dengan demikian, Partai Komunis China tidak mewakili keseluruhan rakyat China. Buktinya, dalam sebuah negara dengan 680 juta perempuan, tidak ada perempuan yang duduk di posisi teratas, hanya satu orang di Politburo.
Dan walaupun kursi jabatan diberikan bagi kaum minoritas, pembahasan isu kontroversial tidak diizinkan, dan kami akan membahasnya di bagian selanjutnya.
Tapi untuk saati ini, ingatlah bahwa perubahan kebijakan besar di "China" adalah karena keputusan dan perbuatan Partai Komunis China, bukan pemikiran warganya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto