Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ancaman Ini Mengintai Negaranya, Presiden Iran: Saya Khawatir!

Ancaman Ini Mengintai Negaranya, Presiden Iran: Saya Khawatir! Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Iran, Hassan Rouhani, mengungkapkan kekhawatirannya, mengenai ancaman gelombang 5 Covid-19 di negaranya, yang semakin di depan mata. Ancaman itu dipicu oleh penyebaran varian Delta yang begitu cepat.

"Saya khawatir, kita sedang menuju gelombang 5 Covid. Seluruh masyarakat harus berhati-hati terhadap ancaman varian Delta," kata Rouhani dalam pertemuan Gugus Tugas Covid-19 Iran, seperti dikutip Channel News Asia, Sabtu (3/7). Baca Juga: Menko Luhut Wanti-wanti Jangan Ambil Untung dari 'Obat' Covid-19 Selama Pandemi!

Hingga saat ini, Covid-19 telah mengakibatkan 84 ribu warga Iran meninggal dunia, dari total 32 juta orang terinfeksi. 

Varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India, kini telah tersebar di sedikitnya 85 negara. Varian ini diketahui paling mudah menular. Baca Juga: Situasi Memanas! Pasukan Pro-Iran Klaim Tembaki Orang-orang Amerika di Suriah

Pada 5 Mei 2021, Iran mengumumkan kemunculan 3 kasus varian Delta di Provinsi Qom. Ibu Kota Iran, Teheran dan 9 kota lainnya di Provinsi Teheran kini masuk zona merah. Begitu juga Provinsi Fars, Hormozgan, Kerman dan Sistan-Baluchistan di wilayah selatan dan tenggara Iran.

Di wilayah zona merah, semua pertokoan tutup kecuali yang tergolong esensial seperti toko kelontong dan apotek.

Kontrol Di Perbatasan

Pihak berwenang di Sistan-Baluchistan telah menutup perbatasan dengan Pakistan, sampai pemberitahuan lebih lanjut, pada Rabu (30/6). Meski transportasi barang melalui jalan darat akan diizinkan.

Sabtu (3/7) ini, Juru Bicara Satgas Covid-19 Alireza Raisi, menyerukan kontrol ketat terhadap perbatasan negara. Terutama, yang berada di sisi timur Iran.

Iran yang saat ini menderita oleh sanksi AS yang mempersulit transfer uang ke perusahaan asing, kini tengah berjuang untuk mengimpor vaksin Covid-19 untuk masyarakatnya, yang berjumlah 83 juta orang.

Kementerian Kesehatan Iran menyebut, saat ini, total orang yang telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 di negaranya berjumlah 4,4 juta orang. Sedangkan yang telah menerima 2 dosis, berjumlah 1,7 juta orang. 

“Insya Allah, pekan depan, situasi vaksinasi di Iran akan lebih baik," kata Rouhani.

Pihak berwenang di Iran telah menyetujui penggunaan darurat dua vaksin yang diproduksi secara lokal.

Melalui Twitter, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menerima dosis pertama pada 25 Juni mengimbau warga setempat, untuk mematuhi semua protokol kesehatan. Terutama, di wilayah zona merah. 

"Protokol kesehatan itu untuk dipatuhi. Bukan untuk dipertanyakan, atau dilanggar," tegas Khamenei.

Pemerintahan Rouhani yang akan segera berakhir, banyak menuai kritik atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19.

Rouhani yang merupakan tokoh moderat, berada di minggu-minggu terakhir masa kepresidenannya, setelah menjabat 2 periode. Dia akan digantikan oleh ulama ultrakonservatif dan mantan kepala kehakiman Ebrahim Raisi, pada Agustus mendatang. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: