Inspiratif! Lewat Entrepreneur Serial Raymond Chin, 5 Anak Muda Ini Berbagi Kisah Mengejar Mimpi
Melihat fenomena ini, Raymond yang juga memulai bisnis pertamanya di bidang digital advertising agency pada usia 20 ini mencoba mengkurasi anak-anak muda yang dianggapnya mewakili semangat tersebut.
Bertajuk 20 Under 20, Raymond yang juga CEO aplikasi Ternak Uang ini, mengkurasi anak muda berumur di bawah 20 tahun dengan segudang pencapaian, untuk dapat berbagi pada podcast sembari membagikan cerita dan perjuangan masing-masing individu.
Berikut adalah 5 anak muda di bawah 20 tahun yang telah sukses menjalani berbagai profesi menurut 20 Under 20.
Sebut saja, Faye Simanjuntak, ia mendirikan Rumah Faye sejak usia 11 tahun. Dimulai dari tugas sekolah yang membuka pandangannya pada isu human trafficking, Faye Simanjuntak pun terpanggil untuk mengambil langkah nyata dalam isu ini di usianya yang masih sangat muda.
Tepatnya saat ia berusia 11 tahun, Faye mendirikan sebuah rumah aman yang berfungsi sebagai tempat pendampingan dan advokasi bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban perdagangan dan kekerasan seksual.
Berkat usahanya ini, Faye mendapatkan banyak penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Kini, selain aktif di Rumah Faye, gadis yang juga tercatat sebagai peneliti di The United Nations Education, Scientific, and Cultural Organization ini tercatat aktif mengelola What is Up Indonesia (WIUI), sebuah akun informasi terkait isu politik dan nasional yang dibuat untuk generasi muda.
Kemudian, ada Swain Mahisa, Pebisnis Fashion yang Beralih Menjadi Musisi. Dia adalah salah satu pebisnis muda yang memiliki kemampuan bisnis tak terbantahkan. Saat masih berusia 17 tahun, Swain mendirikan sebuah toko sneaker online yang memiliki omzet antara Rp200 - 300 juta sebulan.
Namun di tengah-tengah kesuksesan tersebut, Swain memutuskan untuk menghibahkan bisnis tersebut kepada teman baiknya. Keputusan ini diambil karena Swain yakin bahwa kariernya di bidang musik memiliki potensi yang lebih besar untuk dikembangkan.
Namanya di belantika musik Indonesia pertama kali muncul saat tampil di Melbourne Town Hall sebagai pembuka konser, sepanggung bersama RAN, Tompi, dan Yura Yunita. Tak berlebihan, jika konser ini yang membuat Swain populer di industri musik dan anak muda. Terkait karier bermusiknya kini, Swain mendapat banyak tawaran dari label. Namun ia memutuskan untuk memilih berkarier di luar label untuk mengejar potensi berkarya di musik internasional.
Selanjutnya, Erika Richardo, Seniman dan Konten Kreator yang Populerkan Seni Melukis Acrylic. Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Erika Richardo kini sukses menjadi seorang content creator dan pebisnis muda. Gadis yang memiliki kecintaan pada dunia melukis sejak kecil ini awalnya dikenal melalui aplikasi TikTok karena konten melukis yang dianggap keren oleh netizen.
Mendapatkan sambutan positif, Erika tidak ragu untuk membagikan ilmu melalui tutorial pembuatan lukisan olehnya. Hal ini dilakukannya untuk mempopulerkan kegiatan seni melukis, khususnya pada medium acrylic.
Kini, Erika yang telah memiliki lebih dari 3 juta followers di Tiktok ini membangun By Painters, sebuah layanan paint by number kit yaitu melukis dengan angka. Berkat usahanya ini, Erika kini bisa menjual 800 hingga 1.000 pcs kit lukisan dalam sebulan dengan total penghasilan yang mencapai ratusan juta rupiah.
Tak lupa ada Jebung, Musisi Bertalenta yang Gunakan Media Sosial untuk Raih Impian.
Memiliki suara merdu tidak serta merta membuka jalannya menjadi seorang penyanyi secara mudah. Beberapa lomba dan ajang pencarian bakat telah diikutinya, namun belum pernah mendapatkan momen keberuntungan yang mengantarkannya sebagai penyanyi profesional. Hingga suatu hari, Jebung yang mencoba menyanyikan ulang lagu Dark Horse dan Kopi Dangdut ini menjadi viral di media sosial.
Sejak kejadian tersebut, perjalanan dimulai hingga mengantarkannya pada label musik dan manajemen artis Acuan Entertainment.
Meskipun telah berada di bawah naungan label, Jebung mengaku dirinya tetap diberikan kebebasan untuk berkreasi. Ia pun dipersilakan untuk terjun langsung dalam penggarapan karya-karyanya, mulai dari kesempatan untuk menulis lagu sendiri, compose musik, hingga brainstorming konsep video klip.
Tak mau cepat berpuas diri, Jebung menambahkan bahwa ia masih memiliki banyak rencana besar yang sedang ia persiapkan bersama label musiknya.
Terakhir ada kiprah Eva Alicia, Rubah Stigma Jewellery melalui She Wears Gold.
Sebagai seseorang yang menyukai jewellery, Eva mendapati bahwa persepsi masyarakat pada jewellery khususnya gold terkesan kaku dan formal.
Berangkat dari temuan tersebut, Eva mengambil setengah dari total tabungannya untuk membangun bisnis yang diberi nama She Wears Gold, yang menjadi cara Eva memasarkan jewellery sebagai pilihan aksesoris yang dekat dan dapat digunakan oleh masyarakat luas. Lebih dari itu, baginya tidak ada batasan bahwa hanya perempuan yang bisa memakai jewellery. Dari situ, Eva juga mengeluarkan lini He Wears Gold, yaitu seri jewellery yang dipersembahkan untuk kaum laki-laki.
Meskipun bisnis ini baru saja dirintis, namun Eva telah mencatatkan penghasilan yang menguntungkan setiap bulannya. Hal ini sendiri dapat terwujud karena pengaruhnya di media sosial, yang digunakannya sebagai medium untuk berbagi konten-konten edukatif terkait digital marketing, online business, hingga seni melukis.
Raymond menambahkan terdiri dari 9 episode bersama sembilan bintang tamu berbeda, podcast 20 Under 20 ini akan terus diperbaharui. Melalui podcast ini, Raymond berharap dapat menebarkan inspirasi dan menumbuhkan semangat generasi muda untuk berani mengejar mimpi.
"Setiap orang akan menuai sukses sesuai waktunya masing-masing, namun keberanian untuk memulai adalah langkah yang paling esensial dalam menuju cita-cita yang ingin dicapai," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: