Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I-2021, Laba Bersih PT Surveyor Indonesia Tembus Rp81 Miliar

Semester I-2021, Laba Bersih PT Surveyor Indonesia Tembus Rp81 Miliar Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

PT Surveyor Indonesia mencatat laba bersih pada semester I tahun 2021 telah mencapai Rp81 miliar atau naik 61,2% dibandingkan dengan laba bersih semester 1 tahun 2020.

Sementara itu, target pendapatan PT Surveyor Indonesia pada 2021 sebesar  Rp 1,458 triliun atau tumbuh 2,8% dari realisasi pendapatan pada 2020. Sedangkan target laba bersih sebesar Rp 154,4 Milyar yang berarti tumbuh sebesar 15,5% terhadap target laba bersih pada RKAP Tahun 2020 atau 50,8% di atas realisasi Laba Bersih tahun 2020. Baca Juga: Utang RI Tembus Rp6.555 Triliun sementara Utang BUMN Rp2.100 Triliun, Ekonom: Sulit Menambalnya!

“Kami merasa optimis pada 2021 ini kami akan lebih baik karena pada Semester 1 tahun ini, pendapatan kami sudah mencapai Rp 670 milyar, naik 3,0% dibandingkan dengan pendapatan semester 1 pada 2020,” kata Direktur Utama Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono dalam acara perayaan HUT ke-30 secara daring dari Kantor Pusat PT Surveyor Indonesia (Surveyor Indonesia), Jakarta, Senin (2/8/2021).

Haris mengungkapkan dari sisi pangsa pasar berdasarkan hasil kajian KPMG, nilai pasar TIC PT Surveyor Indonesia pada 2020 di Indonesia sebesar US$602,8 juta dengan average growth sebesar 5,6% per tahun. Dengan demikian, berdasarkan kondisi tersebut maka market share PT Surveyor Indonesia (Persero) pada 2020 mencapai nilai 17,14%.  Baca Juga: Ahok Disingkirkan, Pengamat Beber Sosok Idaman Jokowi di BUMN

Haris mengungkapkan, sampai dengan akhir 2020, Surveyor Indonesia memiliki pendapatan usaha sebesar Rp1.419 miliar atau 108,3% dari anggarannya sebesar Rp1.311 miliar. Sedangkan laba bersih pada 2020 mencapai Rp102 miliar atau 76.6% dari anggarannya sebesar Rp133 miliar.

Kontribusi terbesar datang dari sektor usaha jasa survei yaitu sebesar Rp 480,1 miliar. Disusul oleh jasa inspeksi sebesar Rp 398,7 miliar, jasa verifikasi sebesar Rp 290,7 miliar, jasa konsultansi sebesar Rp163.452 miliar, jasa sertifikasi sebesar Rp66,1 miliar dan jasa testing sebesar Rp19,9 miliar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: