Syarat Masuk Amerika Diperbarui, Orang Asing Wajib Vaksinasi Penuh
Beberapa negara, termasuk Kanada dan Inggris, melonggarkan atau mencabut pembatasan perjalanan bagi warga Amerika yang telah divaksin.
Gedung Putih telah menggelar diskusi dengan maskapai penerbangan dan lainnya tentang cara yang akan mereka gunakan untuk menerapkan kebijakan yang mewajibkan vaksin bagi para pengunjung asing.
Pemerintah AS juga harus menjawab beberapa pertanyaan lain termasuk tentang jenis bukti yang akan diterima sebagai tanda vaksinasi dan apakah AS akan menerima masuk orang yang disuntik dengan vaksin yang digunakan beberapa negara tetapi belum disetujui oleh regulator AS.
AS saat ini melarang sebagian besar warga negara non-Amerika yang dalam 14 hari terakhir berada di Inggris, 26 negara yang masuk wilayah Schengen di Eropa tanpa kontrol perbatasan, Irlandia, China, India, Afrika Selatan, Iran, dan Brazil.
Pembicaraan antarlembaga Gedung Putih sebelumnya berfokus pada kebutuhan vaksin untuk hampir semua pengunjung asing yang datang melalui jalur udara.
Namun, pejabat Gedung Putih belum menjawab pertanyaan apakah pemerintah AS sedang mengembangkan rencana untuk juga mewajibkan pengunjung yang datang dari Meksiko dan Kanada untuk divaksin sebelum melintasi perbatasan darat.
Saat ini, satu-satunya pelancong asing yang diizinkan untuk menyeberang melalui darat ke AS dari Meksiko dan Kanada adalah para pekerja sektor penting, seperti pengemudi truk atau perawat.
Sejauh ini belum jelas berapa lama pemerintah AS akan mempertahankan pembatasan perjalanan yang berlaku saat ini.
Namun, pejabat Gedung Putih itu menegaskan kembali bahwa kasus COVID-19 "tampaknya akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan" dan bahwa "Amerika Serikat akan mempertahankan pembatasan perjalanan yang ada pada saat ini."
Para pejabat industri masih berpikir bahwa rencana pelonggaran pembatasan perjalanan itu akan terus dibahas setidaknya berminggu-minggu dan berpotensi sampai berbulan-bulan sebelum pembatasan dicabut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: