Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pasca-PPKM Level 3 dan 4, Persentase BOR di Sejumlah Daerah Turun Drastis

Pasca-PPKM Level 3 dan 4, Persentase BOR di Sejumlah Daerah Turun Drastis Kredit Foto: Antara

Kemudian tingkat keterisian tempat tidur pasien di rumah sakit yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat juga menurun. Menurut data Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada 20 Juli 2021, sebelum pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 dan 4, masih 77,04 persen yang kini turun menjadi 50,35 persen pada 3 Agustus 2021 silam.

Tingkat keterisian fasilitas isolasi untuk pasien COVID-19 di Jawa Barat menurut data Pikobar juga sudah menurun menjadi 24,08 persen pada Senin (2/8).

"Keterisian rumah sakit konsisten mengalami penurunan sejak PPKM Darurat diberlakukan hingga perpanjangan PPKM Level 3 dan 4 saat ini," kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad, di Bandung.

Selain itu BOR di Provinsi Kepri periode 23 sampai 29 Juli 2021 yang sempat menyentuh angka 70,42 persen, baik itu keterisian kamar rawat maupun tempat isolasi, kini juga mengalami penurunan selama penerapan PPKM level empat.

"Namun, hingga hari ini keterisian tempat tidur di Provinsi Kepri turun menjadi 61,94 persen," kata Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Riau Ansar Ahmad.

Ansar menyebutkan untuk Kota Tanjungpinang BOR turun ke angka 77,75 persen, sementara di Kota Batam turun ke 59,65 persen. Dua daerah tersebut terkena kebijakan perpanjangan PPKM level empat hingga 9 Agustus 2021 nanti.

Beberapa daerah juga menyatakan mengalami penurunan BOR sejak PPKM darurat maupun level 3 dan 4 di berlakukan. Seperti yang dikatakan Direktur RSUD Dr Moewardi Solo Cahyono Hadi, bahwa Tingkat keterisian tempat tidur isolasi pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, Jawa tengah terus menurun.

Cahyono mengatakan sejak BOR isolasi turun sudah membongkar dua dari tiga tenda darurat yang terpasang di halaman rumah sakit.

"Kalau kemarin (puncaknya) sekitar 600 pasien Covid yang dirawat. Sekarang sudah 250 pasien yang dirawat. Jadi sudah turun sekali. Turunnya sudah lebih dari 50 persen," jelasnya.

Selain itu Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi juga mengungkapkan, terjadi penurunan tingkat keterisian BOR di rumah sakit selama penerapan PPKM level 4 periode lalu. 

“Kita lihat angka BOR rumah sakit, BOR di RSD Stadion Patriot Candrabhaga sudah menurun,” ujar Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.

Dia mengatakan, rata-rata BOR tempat tidur isolasi di rumah sakit Kota Bekasi saat ini sekitar 52-53%. Kondisi ini, membuat manajemen RSUD dr Chasbullah Abdulmadjid membongkar semua tenda darurat yang masih terpasang di halaman parkir.

Tak terkecuali di Kabupaten Kendal, Selain penambahan kasus baru yang turun, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah rumah sakit rujukan juga secara umum menurun. Angka BOR kini tinggal sekitar 64 persen.

Dijelaskan, saat ini jumlah pasien Covid-19 yang menghuni ruang isolasi ada 55 orang, dan yang di ruang IGD tinggal 3 orang dari 20 tempat tidur yang disediakan. “Sejak adanya PPKM Darurat dari pemerintah ini, kunjungan pasien Covid-19 di rumah sakit kami berkurang sekitar 15 persen,” kata pihak Rumas Sakit Islam (RSI) Kendal, dr Arfa Bima Firizqina.

Sementara itu Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan BOR isolasi covid-19 di rumah sakit rujukan seluruh Jatim mulai menurun. Khofifah menyebut BOR isolasi saat ini 67% dari sebelumnya 80%. Khofifah juga terus mengingatkan kepada seluruh warga Jatim agar terus disiplin protokol kesehatan, guna menekan penyebaran covid-19.

"Angka ini bisa terus menurun. Syaratnya, tetap disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi. Dengan begitu, kegiatan belajar tatap muka bertahap bisa segera dilaksanakan, dunia wisata dan transportasi bisa beroperasi kembali, seniman dan budayawan dapat kembali berkarya serta kegiatan keagamaan berjalan seperti semula. Insyaallah Jatim bisa," ungkap Khofifah.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: