Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Selama Masa Pandemi, Rp161 Triliun Kredit Mikro BRI Tersalurkan ke Sektor Pertanian

Selama Masa Pandemi, Rp161 Triliun Kredit Mikro BRI Tersalurkan ke Sektor Pertanian Kredit Foto: BRI

Pemberdayaan Pola Klaster

Supari menambahkan bahwa pola pendekatan kelompok/klaster terbukti mampu meningkatkan peran kelembagaan dengan nuansa kearifan lokal. Strategi pengembangan klaster binaan BRI sendiri diarahkan pada 3 hal.

Pertama, peningkatan produktivitas, lebih dari 6.000 pemberdayaan berupa pelatihan serta bantuan sarana produksi untuk peningkatan kapasitas dan produktivitas.

Baca Juga: Dirut BRI Ajak Pelaku UMKM Jadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Indonesia

Kedua, peningkatan akses pasar melalui inovasi dan kolaborasi, selain menciptakan berbagai payment tools, BRI menggandeng berbagai mitra, mulai dari penyedia platform blockchain hingga yang berkecimpung dalam bidang e-commerce. Selain itu, kegiatan kurasi dan business matching (BRILIANPRENEUR) pun rutin dilakukan dalam rangka menjembatani pelaku UMKM mampu mengakses pasar Internasional. Tahun 2020 yang lalu, didapat 74 kontrak pembelian dengan total dealing amount sebesar US$57,5 juta.

Ketiga, peningkatan kualitas dan nilai tambah (value added) seluruh pelaku ekosistem bisnis yang terhubung dalam rantai nilai (perusahaan, petani, kelompok tani, pengumpul, pengolah, pedagang, pasar). Kegiatan pemberdayaan BRI tersebut juga diarahkan kepada 8 klaster komoditas yang menjadi concern Kementerian BUMN RI. Progres pemberdayaan tersebut dicerminkan dengan besarnya pembiayaan BRI, sebagai berikut:

"Sejalan dengan Kementerian BUMN RI, BRI konsisten mendukung peningkatan produksi komoditas unggulan melalui pemberdayaan klaster. Hal ini sebagai wujud nyata dukungan kepada Pemerintah untuk mewujudkan kemandirian dan ketahanan pangan nasional," ungkapnya.

Untuk menciptakan sebuah ekosistem bisnis pertanian yang terintegrasi diperlukan kolaborasi dari berbagai pemegang kepentingan (stakeholders). "Ekosistem ini sendiri memegang peranan penting dalam menjamin business process dari hulu sampai ke hilir. Dalam menjamin berjalannya rantai bisnis tersebut, konsolidasi klaster melalui platform teknologi dapat membangun nilai tawar kepada para pelaku usaha untuk terlibat di dalamnya, dari penyedia teknologi budi daya pertanian, pemasaran yang terkoneksi dengan dengan off taker, hingga produksi pascapanen dengan diversifikasi produk," pungkas Supari.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: