Perkenalkan Keiichi Shibahara, Pengusaha Berhati Mulia yang Jadi Miliarder Berkat Panti Jompo
Kredit Foto: Twitter/Forbes
“Di Jepang, perubahan kebijakan pemerintah memaksa orang dengan kanker stadium akhir atau mereka yang menggunakan ventilator untuk dipulangkan dari rumah sakit ke rumah mereka,” jelas Shibahara. “Situasi ini dipercepat oleh fakta bahwa rumah sakit sibuk menangani pasien yang terinfeksi Covid-19, dan pasien ini berbondong-bondong ke fasilitas yang dioperasikan oleh Amvis.”
Pada awal Agustus, karena peningkatan jumlah kasus Covid-19, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga mengumumkan kebijakan untuk membatasi rawat inap pasien virus corona hanya pada kasus yang paling serius.
Pada tahun keuangan yang berakhir September 2020, penjualan Amvis meningkat lebih dari 71% menjadi 9,2 miliar yen (Rp1,1 triliun) dari tahun sebelumnya, sementara laba berlipat ganda menjadi 1,2 miliar yen (Rp158 miliar). Dari Oktober 2020 hingga 31 Maret tahun ini, penjualan dan laba masing-masing naik 66% dan 108%, dibandingkan tahun sebelumnya.
Shibahara lahir di kota Nagoya, di Jepang tengah. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Nagoya dan menerima lisensi medisnya serta melanjutkan studi di Sekolah Pascasarjana Kedokteran Universitas Kyoto, jurusan biologi molekuler.
Setelah lulus, Shibahara bekerja sebagai peneliti selama 20 tahun dengan spesialisasi di bidang imunologi dan biologi molekuler. Alasannya berhenti lantaran ia ingin berkontribusi lebih dekat dengan perawatan kesehatan medis.
Setelah itu, dia pun mulai bekerja sebagai wirausahawan sosial yang merevitalisasi rumah sakit dan panti jompo. Pada usia 48 tahun, Shibahara mengumpulkan modal awal untuk mendirikan Amvis.
"Debut saya sebagai wirausaha bukanlah yang [usia] awal." ujarnya.
Shibahara adalah miliarder kesehatan yang langka di Jepang. Itaru Tanimura yang juga penyedia layanan medis online M3 adalah satu-satunya miliarder Jepang lainnya yang memperoleh kekayaannya dari perawatan kesehatan, menurut daftar Forbes.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: