Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Balik Kesuksan Hary Tanoesoedibjo sebagai Konglomerat Besar: Selalu Minta Petunjuk Tuhan

Di Balik Kesuksan Hary Tanoesoedibjo sebagai Konglomerat Besar: Selalu Minta Petunjuk Tuhan Kredit Foto: Humas Kemenkop-UKM

Hary juga mengimbau kepada pemimpin-pemimpin perusahaannya agar tidak bossy dan menjadi pemimpin yang rendah hati dan pengendalian diri serta lead by example.

Hary pun bercerita momen-momen saat ia dikeluarkan dari sekolah. Saat itu, kepala sekolahnya bahkan sampai mencaci-maki dirinya di hadapan orang tuanya sampai menyebut Hary bodoh dan tidak memiliki masa depan.

Selama satu tahun hanya di rumah, Hary banyak merenung, ia sangat down dan hanya berada di kamar. Ibunya setiap hari masuk ke kamar dan memberikan nasihat kepadanya sampai menangis. Saat itulah Hary menyadari kasih sayang ibunya. Sehingga ia pun berjanji untuk sekolah lagi dan mengambil ujian Paket C.

Hary mengaku saat ia berubah itu adalah hal yang sulit di hidupnya. Setiap kali ingin rajin belajar, ia merasa sangat mengantuk. Tetapi karena ia sangat teguh pendiriannya untuk berubah, ia sampai memberikan remason (minyak pijat panas) ke atas matanya agar tidak mengantuk.

Alhasil, ia pun berkuliah ke luar negeri dan belajar giat di perpustakaan kampus sampai tertidur. Tujuan Hary hanya satu, ia ingin berhasil. Saat lulus, Hary pun menjadi salah satu mahasiswa terbaik hingga mendapat beasiswa di Kanada.

Hary bahkan menikah dengan istrinya, Liliana. Karena itulah, putri Hary yang pertama, Angela, lahir di Kanada sembari keduanya berkuliah. Hary kuliah malam, Liliana kuliah pagi/siang. Tanpa babysitter, keduanya merawat anak bersama. Setelah itu, Hary pulang ke Surabaya dan akhirnya ia sadari bahwa ia bisa meraih gelar MBA dengan nilai yang bagus.

Pada tahun 1990, Hary memboyong anak dan istrinya ke Jakarta untuk membangun perusahaan broker. Hary berujar saking ia tak ingin lupa atas ilmu yang ia miliki, Hary pun mengaku pernah mengajar di program pascasarjana UI agar senantiasa belajar. Sampai hari ini, Hary tetap mengajar di lebih dari 186 perguruan tinggi.

Bahkan, dengan banyaknya karyawan yang Hary miliki, ia terkadang juga memberikan training sendiri.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: