Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kisah Perusahaan Raksasa: ThyssenKrupp, Produsen Baja Jerman yang Sedang Ambruk

Kisah Perusahaan Raksasa: ThyssenKrupp, Produsen Baja Jerman yang Sedang Ambruk Kredit Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen
Warta Ekonomi, Jakarta -

ThyssenKrupp AG adalah konglomerat multinasional Jerman dengan fokus pada teknik industri dan produksi baja. Ia terdaftar dalam Fortune Global 500 sebagai salah satu perusahaan terkaya berdasar pada pendapatannya peringkat ke-248.

Fortune mencatat, pada tahun 2020, total pendapatan ThyssenKrupp mencapai 47,35 miliar dolar AS. Namun catatan ini turun 6,9 persen dari tahun sebelumnya sehingga membuatnya terperosok 33 poin dalam daftar tersebut.

Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Berpisah dari Toyota, Denso Tumbuh Besar Jadi Pebisnis Komponen Papan Atas

Kondisi finansial perusahaan tidak begitu baik. Perusahaan harus menerima kenyataan pahit setelah merugi sebesar 3701,7 persen, sehingga ThyssenKrupp kehilangan dan harus membayar sekitar 342 juta dolar tahun itu.

Salah satu perusahaan dari hasil penggabungan (merger) ini tidak mengalami tahun yang baik. Perusahaan ini didirikan pada 17 Maret 1999 dan berkantor pusat di Essen, Jerman.

Berikut ulasan perusahaan raksasa ThyssenKrupp yang ditulis oleh Warta Ekonomi, pada Rabu (24/8/2021) seperti dalam artikel di bawah ini.

ThyssenKrupp adalah hasil merger dari dua perusahaan baja Jerman, Thyssen AG didirikan pada tahun 1891 dan Krupp didirikan pada tahun 1811. Pada awal tahun 1980-an, perusahaan mulai negosiasi merger dan mulai bekerja sama erat di beberapa bidang bisnis. Pada tahun 1997, perusahaan menggabungkan kegiatan baja datar mereka, dengan merger penuh selesai pada Maret 1999.

Selama periode ekspansi pada tahun 1978 Thyssen AG memasuki industri otomotif Amerika Utara dengan mengakuisisi operasi otomotif Budd, yang menjadi divisi otomotif Thyssen dan beroperasi di Amerika Utara sebagai Budd Thyssen, kemudian ThyssenKrupp Budd Co. Pada Oktober 2006 ThyssenKrupp menjual ThyssenKrupp Operasi bodi dan sasis Budd di Amerika Utara ke Martinrea International Inc.

Thyssen (salah satu perusahaan hasil merger untuk membentuk ThyssenKrupp Elevator) mengakuisisi Dover Elevator Company yang berbasis di Amerika di tahun 1999. Empat tahun kemudian ThyssenKrupp mengakuisisi Lift Dongyang yang berbasis di Korea.

Pada tahun 2005 ThyssenKrupp mengakuisisi Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW) di Kiel dari One Equity Partners. Sistem Kelautan ThyssenKrupp (TKMS) sekarang adalah kelompok pembuat kapal terpenting di Eropa. Selain HDW Blohm + Voss di Hamburg, serta Nordseewerke di Emden, juga merupakan anak perusahaan TKMS. Satu Mitra Ekuitas memegang 25 persen saham TKMS.

ThyssenKrupp mengakuisisi 60 persen Atlas Elektronik dari BAE Systems dengan EADS memperoleh 40 persen sisanya, pada bulan Desember 2005.

Pada bulan Agustus 2007 ThyssenKrupp Materials Amerika Utara mengakuisisi OnlineMetals.com, distributor logam setengah jadi dan plastik dalam jumlah kecil yang berbasis di Seattle, WA.

Pada awal tahun 2008 ThyssenKrupp Aerospace mengakuisisi Apollo Metals dan Aviation Metals, keduanya pemasok untuk kedirgantaraan dan pertahanan berbasis di Kent, Washington.

Pada April 2014, ThyssenKrupp mengumumkan sedang dalam pembicaraan untuk menjual unit pertahanan maritim Swedia ke Saab setelah gagal menyepakati kesepakatan dengan pemerintah Swedia untuk generasi baru kapal selam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: