Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Gelontorkan Belanja Modal Rp 152 Miliar, Perusahaan Properti Ini Siap Cari Cuan di Ibu Kota Baru

Gelontorkan Belanja Modal Rp 152 Miliar, Perusahaan Properti Ini Siap Cari Cuan di Ibu Kota Baru Kredit Foto: Karya Bersama Anugerah

Kinerja Bisnis

Nicholas mengatakan kinerja perusahaan sejauh ini masih terkena imbas pandemi COVID-19. Per kuartal I-2021, perseroan meraih pendapatan Rp 6,40 miliar, turun 63,16% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp 17,38 miliar.

Pendapatan terbesar berasal dari Penjualan rusunami sebesar Rp 6,22 miliar, turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 17,33 miliar.

Laba bersih kuartal I-2021 mengalami penurunan sebesar 83,64% menjadi hanya Rp 974,10 juta, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 5,96 miliar.

Baca Juga: Tren Properti di Bekasi Semakin Menggairahkan, Perusahaan Ini Tawarkan Investasi Bagi Milenial

Pada tahun 2020, pendapatan Perseroan meningkat 35,44% menjadi Rp 33,17 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 24,49 miliar. Laba usaha menurun 94,16% menjadi hanya sebesar Rp 5 miliar di tahun 2020 dibandingkan dengan laba usaha tahun 2019 sebesar Rp 85.65 miliar.

Tahun 2020, pendapatan terbesar Perseroan berasal dari penjualan rusunami Rp 32,09 miliar naik 34,02% dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 23,95 miliar. Penjualan rumah tapak tahun 2020 sebesar Rp 681,82 juta naik 41,38% dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya sebesar Rp 482,27 juta, dan pendapatan pengelolaan lingkungan Rp 391,03 juta naik 560,11% dibandingkan dengan tahun 2019 yang hanya mencapai Rp 59,24 juta.

Aset perseroan per 31 Maret 2021 mencapai Rp 464,47 miliar, naik 0,21% dibandingkan dengan Aset perseroan per 31 Desember 2020 sebesar Rp 463,49 miliar. Total kewajiban Rp 81,04 miliar dengan ekuitas Rp 383,43 miliar, sehingga rasio kewajiban terhadap ekuitas Perseroan (debt to equity ratio/DER) sangat rendah hanya 0,21 kali.

Nicholas menegaskan, tahun 2021, perseroan yakin bisa menjaga kinerja dengan baik seiring dengan upaya pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 melalui vaksinasi dan optimalisasi kebiasaan baru 3M (mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker).

Baca Juga: Bantu Pemulihan Ekonomi, Sektor Properti Gak Cuma Butuh Stimulus, Tapi...

Adanya kebijakan serta stimulus ekonomi dari pemerintah terhadap sektor properti seperti DP 0%, Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN), bunga pinjaman yang ringan, pengembangan bidang infrastruktur yang terus berlanjut, juga akan menjadi faktor pendorong pemulihan sektor properti.

“Harapan yang positif kami tanamkan dalam menghadapi tahun ini, kami terus berusaha memantau dan mengikuti perkembangan situasi, dibarengi dengan upaya untuk menciptakan dan memperkenalkan berbagai produk baru yang inovatif dibidang properti,” katanya.

Saat ini, perseroan telah melaksanakan pembangunan properti di Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan, yakni hunian vertikal dengan konsep Rumah Kota, yang dikenal sebagai “Rumah Kota Green Valley”.

Sepanjang 2020, perseroan juga berhasil menjual produk rusunami sebanyak 120 unit dan 1 unit rumah tapak dengan total penjualan Rp 32,78 miliar, sedangkan tahun 2019 terjual 102 unit rusunami dengan total penjualan Rp 25,25 miliar.

Pembangunan Rumah Kota Green Valley tahap 2 telah dimulai pada kuartal II-2020 dengan membangun 6 blok(348 unit rusunami), saat ini proses pembangunannya telah mencapai 60% direncanakan selesai pada Mei 2022 dan paling akhir serah terima di Mei 2022.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: