Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melihat Bitung dan Kupang Atasi Ketimpangan Ekonomi Daerah di Masa Pandemi COVID-19

Melihat Bitung dan Kupang Atasi Ketimpangan Ekonomi Daerah di Masa Pandemi COVID-19 Kredit Foto: Istimewa

Pandemi COVID-19 semakin memperberat tantangan pembangunan yang dihadapi oleh pemerintah daerah di Indonesia Timur. “Oleh karena itu, DPP PIKI ingin meningkatkan pengetahuan dan membangun diskusi antar para pemangku kepentingan, baik pemerintah maupun non-pemerintah, terkait dengan kebijakan dan pencapaian dari pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional di Indonesia bagian Timur,” ujar Badikenita Putri.

DPP PIKI juga berharap Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Kristen dapat menjadi center of excellence untuk mendukung pemerintah daerah untuk memperkuat perencanaan dan pelaksanakan program-program pembangunan daerah baik yang dibiayai oleh pemerintah pusat maupun daerah. 

Pandemi Covid-19, Masalah Bersama.

Sisi lain narasumber Ir. Maurits Mantiri menyoroti soal pemulihan ekonomi ditengah pandemi. Bahwa agenda pemulihan ekonomi di Kota Bitung dilakukan dengan mewujudkan ketahanan sosial, yaitu melalui bansos, BPJS Kesehatan (Pemkot Bitung menanggung BPJS kelas 3 masyarakat kurang mampu), BPJS Ketenagakerjaan (Kolaborasi Pemerintah, Pengusaha, dan Masyarakat), dan pendidikan gratis.

Sementara soal kebijakan fiskal diwujudkan melalui pelaksanaan anggaran yang  fleksibel, prioritas ulang (refocusing) belanja, pemanfaatan pinjaman dana PEN untuk infrastruktur sebesar 250 miliar, penghematan belanja, kemudahan perizinan usaha, pemberian stimulus terhadap usaha mikro kecil termasuk bantuan pendampingan bersama perbankan, serta peningkatan daya beli masyarakat khususnya masyarakat miskin dan rentan miskin. 

Terdapat dua inovasi kebijakan Pemerintah Kota yaitu pertama, mengutamakan pemberdayaan tokoh agama dan Badan Kerja Sama Antar Umat (BKSAUA) dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat, dengan tujuan untuk menghindari permasalahan ketidakadilan dan diskriminasi kepada masyarakat yang sering menjadi kendala di lapangan. Selain itu, didirikan juga “Rumah Diakonia” sebagai wadah bagi masyarakat mampu untuk dapat menjadi perpanjangan kasih bagi mereka yang membutuhkan. 

Kedua, Kota Bitung menjadikan diri sebagai Kota Digital. Telah dibangun 1.001 titik wi-fi yang sampai di tingkat  RT. Tersedianya akses internet mendukung berbagai program pemda, diantaranya pembelajaran massal berbasis digital dengan nama “SEPAKAT” (Setia Pada Rakyat), Program Kelurahan Hebat, penerapan e-government, serta penerapan One Database (Big Database) yang memberdayakan mahasiswa asal Bitung dari universitas-universitas yang ada di Provinsi Sulawesi Utara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: