Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Melihat Bitung dan Kupang Atasi Ketimpangan Ekonomi Daerah di Masa Pandemi COVID-19

Melihat Bitung dan Kupang Atasi Ketimpangan Ekonomi Daerah di Masa Pandemi COVID-19 Kredit Foto: Istimewa

Pembicara berikutnya, Jefirstson R. Riwu Kore dengan paparan tentang Kebijakan Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kota Kupang.  

Dikatakannya, Kota Kupang selain menghadapi pandemi COVID-19, juga berhadapan bencana alam badai Seroja yang berdampak sangat besar terhadap sektor perikanan di daerahnya.  Melalui sinergi dengan Pemerintah Pusat, pemerintah kota Kupang berfokus kepada pembangunan kembali sektor perikanan terutama dengan memberikan bantuan alat perikanan kepada nelayan. 

Terkait dengan penanganan COVID-19, pemerintah terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi dan upaya-upaya pencegahan. Pemerintah kota Kupang mengupayakan kesejahteraan warganya melalui pemberian Bantuan Sosial Tunai (BST) sejumlah Rp. 21 Miliar dan bantuan Beras PPKM bagi  28.522 penerima. 

Sedang untuk mendorong pemulihan ekonomi, tambah Walikota, pemerintah kota Kupang mengalokasikan Rp. 6 Miliar untuk memberikan dukungan kepada UMKM berupa alat produksi dan pertukangan, mendukung perikanan rakyat melalui bantuan benih, pakan dan alat tangkap ikan ramah lingkungan, pengembangan kelembagaan usaha pangan, dan menggulirkan dana PEN sebesar Rp. 3.6 miliar kepada 402 penerima. Pemerintah kota Kupang juga mendukung kegiatan belajar melalu pengadaan perlengkapan belajar daring bagi siswa SD dan SMP. 

Selanjutnya Jackwin Simbolon, SE,Ak, MFM, PhD., Ketua LPEKD DPP PIKI mengupas materi yang berkaitan dengan kebijakan keuangan daerah dalam penananganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. 

Menurutnya, pandemi COVID telah menyebabkan beberapa indikator perekonomian tahun 2020 seperti tingkat pengangguran terbuka, pertumbuhan ekonomi dan tingkat kemiskinan memburuk baik nasional, dan tak terkecuali di Indonesia Timur. IPM tahun 2020 juga menurun dibandingkan tahun 2019, bahkan Papua, Papua Barat, NTT berturut-turut merupakan 3 Provinsi terendah di Indonesia. 

Refocusing anggaran untuk pemulihan ekonomi daerah di sektor kesehatan, perlindungan sosial, dan ekonomi sebagaimana yang diamanatkan oleh pemerintah pusat, pun belum terlaksana karena tidak adanya kenaikan signifikan atas alokasi di sektor-sektor tersebut. Belanja perlinsos dan pemulihan ekonomi 2020 malah turun dibandingkan dengan 2019, sementara kenaikan belanja kesehatan pun tidak signifikan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: