Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Di Bengkulu, Kebun Sawit Jadi Pemain Utama Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Di Bengkulu, Kebun Sawit Jadi Pemain Utama Pertumbuhan Ekonomi Daerah Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Berbagai studi empiris telah banyak membuktikan bahwa industri perkebunan kelapa sawit berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, salah satunya Provinsi Bengkulu. Kementerian Pertanian mencatat, luas lahan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Bengkulu pada 2019, yakni 426.508 hektare atau 2,6 persen dari total luas kebun sawit nasional.

Menariknya lagi, PASPI menemukan, petani sawit rakyat merupakan aktor utama di Bengkulu dengan menguasai 67 persen dari luas kebun sawit dan menghasilkan 735,77 ribu ton minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO). Aktor lainnya dalam perkebunan sawit di Provinsi Bengkulu yakni perusahaan swasta (32,8 persen) dan perusahan negara (0,02 persen). Selain perkebunan sawit, terdapat juga 30 PKS (dengan kebun dan tanpa kebun) dengan kapasitas sebesar 1280,7 ton/jam.

Baca Juga: Ekspor Sawit Hadiahkan Surplus bagi Neraca Perdagangan Indonesia

Ketua Gapki Provinsi Bengkulu, John Irwansyah Siregar, dalam webinar yang diselenggarakan Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) dengan Himpunan Mahasiswa Ekonomi Pembangunan (HIMEP) Universitas Bengkulu menyebutkan, besarnya pangsa petani dalam perkebunan sawit di Provinsi Bengkulu berimplikasi pada besarnya manfaat ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat di daerah tersebut.

Bahkan, diperkirakan sebanyak 500 ribu orang atau lebih dari seperempat penduduk Bengkulu menggantungkan hidupnya secara langsung dari perkebunan sawit. Hal ini menunjukkan bahwa ekonomi sawit juga memiliki peran bagi perekonomian Provinsi Bengkulu.

Perkebunan sawit juga terbukti secara empiris berkontribusi terhadap perekonomian Bengkulu melalui perannya sebagai lokomotif ekonomi yang berimplikasi pada berkembangnya pusat ekonomi baru. Pusat ekonomi yang dimaksud adalah Kabupaten Benteng yang makin berkembang akibat adanya empat pabrik pengolahan minyak sawit (PKS) di wilayah tersebut.

Bukti empiris lainnya dari kontribusi industri sawit terhadap ekonomi dan sosial masyarakat Bengkulu ditunjukkan dengan pembuatan fasilitas umum yang dinikmati masyarakat seperti jalan provinsi dan masjid di Kabupaten Muko-Muko, serta penyediaan usaha di bidang peternakan sebagai implikasi penggunaan sapi sebagai alat transportasi pengangkutan TBS yang digunakan oleh salah satu perusahaan perkebunan sawit.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: