Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Seberapa Besar Dampak Tapering Off The Fed bagi Indonesia?

Seberapa Besar Dampak Tapering Off The Fed bagi Indonesia? Kredit Foto: BI

Johanna Gani, CEO/Managing Partner Grant Thornton Indonesia mengatakan, "Tidak dapat dimungkiri dampak tapering off tahun 2013 silam berimbas cukup kuat terhadap perekonomian Indonesia, di mana salah satu penyebabnya adalah cukup tingginya arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia dari kebijakan Quantitative Easing (QE) setelah krisis keuangan 2008 dan Current Account Deficit (CAD) pada tahun 2013 yang mencapai lebih dari 3% dari pertumbuhan ekonomi."

Dampak paling terasa dari taper tantrum 2013 adalah merosotnya nilai tukar rupiah hingga puncak pelemahan terjadi pada September 2015 yang pada akhir Mei 2013, kurs rupiah berada di level Rp9.790/US$ sampai pada 29 September 2015 menyentuh level terlemah Rp14.730/US$, yang berarti terjadi pelemahan lebih dari 50%. Sementara, IHSG saat itu pun jatuh dari level 5.200 ke level 4.200 di akhir 2013.

 Baca Juga: Mobilitas Dilonggarkan, BI Prediksi Ekonomi Membaik

"Namun, secara keseluruhan dampak tapering off The Fed diprediksi tidak akan seberat 2013. Pertama, the Fed sudah sangat transparan dalam hal komunikasi khususnya prospek ekononomi seperti inflasi dan penggangguran, termasuk terkait rencana tapering off yang akan dilakukan tahun ini. Kedua, kondisi makro-ekonomi dalam negeri yang juga lebih baik dibandingkan 2013, antara lain dengan cadangan devisa yang cukup tinggi mencapai US$137,4 miliar pada Juli 2021. Angka cadangan devisa ini jauh lebih tinggi dibandingkan pada Juni 2013 yang hanya mencapai US$98,1 miliar," sambung Johanna.

"Kami mendukung pemerintah terutama BI sebagai regulator untuk mengantisipasi dampak tapering off dari jauh–jauh hari termasuk kesiapan untuk melakukan intervensi, seperti intervensi di pasar spot hingga pembelian SBN di pasar sekunder jika pihak asing melepas kepemilikan SBN mereka. Dengan adanya persiapan yang lebih matang, semoga dampak tapering off kali ini terhadap depresiasi rupiah masih berada dalam tahap yang wajar," tutup Johanna.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: