Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hanya Satu Dosis, Seberapa Efektif Vaksin Johnson & Johnson?

Hanya Satu Dosis, Seberapa Efektif Vaksin Johnson & Johnson? Kredit Foto: Getty Images/SOPA Images/Pavlo Gonchar
Warta Ekonomi -

Pemerintah Indonesia menerima vaksin J&J (Johnson and Johnson) sebanyak 500 ribu dosis melalui kerjasama bilateral dengan Pemerintah Belanda.

Rencananya, vaksin ini akan didistribusikan ke daerah aglomerasi di pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya. Terlebih, pemberian vaksinnya hanya satu kali dosis sehingga cukup efektif untuk membantu masyarakat.

Lalu, seberapa efektif dan efek samping vaksin J&J bagi tubuh setelah injeksi?

Baca Juga: Ini Beberapa Efek Samping dari Booster Vaksin Pfizer yang Umum Dialami

Dilansir dari Hello Sehat, berdasarkan laporan WHO, 28 hari setelah inokulasi vaksin J&J menunjukkan kemanjuran 85,4% terhadap penyakit parah dan 93,1% terhadap kasus rawat inap.

Dosis tunggal vaksin J&J menunjukkan kemanjuran sekitar 66,9% terhadap infeksi SARS-CoV-2 yang menimbulkan gejala Covid-19 sedang maupun berat.

Setelah vaksin disuntikkan ke tubuh, adenovirus akan menyusup masuk ke sel tubuh. Namun, adenovirus pada vaksin ini tidak dapat memperbanyak diri.

Kemudian, virus ni membangun protein paku yang akan pecah menjadi fragmen-fragmen yang dapat dikenali ssitem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Sering Dikaitkan dengan Diabetes, Apa Itu Hypoglycemia?

Adanya fragmen, memicu sistem alarm sel untuk mengirimkan sinyal peringatan pada sel kekabalan tubuh terdekat. Dapat disimpulkan vaksin Janssen meningkatkan respons pada sistem alarm sel sehingga membuat sistem kekebalan bereaksi lebih kuat terhadap protein lonjakan.

Ketika sel yang divaksinasi mati, puing-puingnya mengandung protein lonjakan dan fragmen protein yang kemudian dapat diambil oleh jenis sel kekebalan yang disebut sel penyaji antigen.

Sel ini kemudian akan mengaktifkan sel B dan sel T untuk membuat antibodi dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus.

Dengan begitu, tubuh sudah memiliki antibodi yang mirip dengan virus Covid-19. Jika suatu saat terinfeksi virus Covid-19, antibodi inilah yang digunakan tubuh untuk melawan virus sehingga tidak menimbulkan gejala parah dan cepat pemulihannya.

Hasil pemantauan baksin J&J, efek samping yang paling sering dilaporkan adalah sakit kepala, demam disertai tubuh menggigil, nyeri pada bekas suntikan, dan kelelahan.

Efek samping ini biasanya akan muncul dalam satu atau dua hari setelah vaksin, dan mungkin memengaruhi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Namun jangan khawatir, karena biasanya efek samping tersebut akan hilang dalam beberapa hari.

Baca Juga: Penting! Penderita Diabetes Sering Mengalami Menggigil Kedinginan? Mungkin Ini Penyebabnya

Pada beberapa kasus, vaksin J&J juga bisa menyebabkan pingsan, yang terjadi dalam kurun waktu 15 menit setelah vaksin diberikan.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti apakah kondisi tersebut merupakan respons tubuh terhadap kandungan vaksin atau kecemasan perihal vaksinasi.(https://hellosehat.com/infeksi/covid19/vaksin-janssen-johnson-and-johnson/)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: