Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mantap! Kontribusi Kelapa Sawit di Hari Batik Nasional

Mantap! Kontribusi Kelapa Sawit di Hari Batik Nasional Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Batik merupakan salah satu karya seni budaya bangsa Indonesia yang telah mendunia. UNESCO juga telah mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia sejak 2 Oktober 2009 dan hingga saat ini setiap tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Batik Nasional.

Selama ini, Malam (pewarna batik) yang digunakan pada kain batik berasal dari energi fosil, namun ternyata kelapa sawit dapat menyubtitusi penggunaan energi fosil tersebut. Inovasi Malam batik dari sawit telah dikembangkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Baca Juga: Periode Oktober 2021: Harga Referensi CPO Meningkat 1 Persen

Melansir dari #Togar Podcast, perekayasa BPPT, Indra Budi Susetyo mengatakan, parafin dari hasil energi minyak bumi dapat digantikan dengan Bio Paraffin Substitute (Bio PAS) yang berbasis kelapa sawit. Tidak hanya itu, Bio-Pas Sawit ini juga dapat diolah dan di-blending dengan menggunakan parafin untuk menghasilkan spesifikasi Malam tertentu. 

Saat ini, penggunaan Bio-Pas berada dalam tahap pengenalan sosialisasi dan sudah ada 300 kelompok pengrajin batik yang beranggotakan sekitar 60-70 pengrajin dalam satu kelompok yang telah menggunakan Bio-Pas. Sebagai produk baru, respon penggunaan Malam dari Bio-Pas Sawit terkait dengan spesifikasi produk relatif bervariasi seperti tidak mudah rusak, tidak tahan panas, dan respon lainnya. Masukan dari pengrajin Batik tersebut dijadikan sebagai bahan evaluasi bagi Tim Peneliti untuk meningkatkan kualitas produk Bio-Pas tersebut.

Bagi pengrajin atau produsen batik, penggunaan Bio PAS ini dapat menekan biaya produksi hingga 20 persen. “Harapannya perajin beralih ke malam sawit, jumlahnya sangat besar, Indonesia merupakan menggunakan satu produsen sawit terbesar di dunia. Dalam hal ini minyak sawit  merupakan sumber daya terbarukan, secara long term ini terjamin,” terangnya.

Keunggulan sawit sebagai bahan baku malam batik ini juga diapresiasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno. “Kami mendukung penggunaan malam batik berbasis sawit yang akan berkontribusi besar bagi Indonesia di masa depan. Kemenparekraf mendukung kegiatan pelestarian batik dan inovasi melalui inovasi sawit bagi kerajinan batik,” ujar Sandiaga Uno.

Sandiaga Uno menjelaskan penggunaan malam batik dari sawit sangat bagus dibandingkan dengan formulasi parafin yang diimpor dan berasal dari minyak bumi. “Seharusnya batik buatan Indonesia harusnya tinggi TKDN. Tapi, kalau malam batik masih diimpor parafinnya, kurang keren. Jadi, sangatlah tepat diluncurkan paraffin substitute sawit dari energi terbarukan dan bersumber daya lokal,” urai Sandi dalam pembukaan webinar UMKM pembukaan Webinar Kemitraan UKM Batik Sawit: Kontribusi Sawit dalam Mendukung Industri Kreatif Batik Indonesia pada April 2021.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: