Sedangkan bagi perusahaan yang memindahkan portofolionya ke perusahaan syariah lain, menurut Erwin juga memiliki beberapa alasan, diantaranya karena kendala skala bisnis yang kurang ekonomis, karena faktor SDM, dan karena masalah permodalan.
”Salah satu tugas kami di AASI adalah selalu mengingatkan kepada anggota agar mempersiapkan diri untuk spin off. Kita masih ada waktu sekitar dua tahun lagi. Apapun pilihan yang diambil tidak akan mudah. Namun yang jelas, jangka waktu pengalihan portofolio asuransi syariah lebih pendek ketimbang mendirikan perusahaan baru. Namun apapun yang akan dipilih yang pastinya menjadi it’s going to be our legacy, apakah akan melahirkan bayi yang sehat, ataukah akan mengubur unit syariah di perusahaan masing-masing,” tutup Erwin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq