PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) belum berhasil memulihkan kinerja bisnis sepenuhnya. Hal itu tercermin dari capaian laba bersih Unilever yang merosot hingga 19,49% dari Rp5,44 triliun pada kuartal ketiga 2020 menjadi Rp4,38 triliun pada kuartal ketiga 2021.
Penurunan penjualan menjadi faktor penyebab laba bersih Unilever belum dapat bertumbuh positif. Secara tahunan, nilai penjualan yang dikantongi Unilever turun 7,49% dari Rp32,46 triliun per September 2020 menjadi Rp30,03 triliun per September 2021. Baca Juga: Enam Tahun Tekor, Nasib Bank Jago di Tangan Jerry Ng Berubah 180 Derajat: Dari Buntung Jadi Untung!
Penurunan penjualan paling signifikan terjadi di pasar dalam negeri. Secara tahunan, nilai penjualan Unilever di pasar dalam negeri terkoreksi dari Rp31,03 triliun pada Q320 menjadi Rp28,72 triliun pada Q321. Penjualan pasar ekspor juga mengalami penyusutan, yakni awalnya Rp1,43 triliun menjadi hanya Rp1,31 triliun. Baca Juga: Kinerja Keuangan Kokoh, BCA Cetak Laba Bersih Rp23,2 Triliun
Saat penjualan belum pulih, penghasilan keuangan yang didapat Unilever merosot tajam dari Rp3,61 miliar pada September 2020 menjadi Rp1,29 miliar pada September 2021. Meski begitu, Unilever melakukan efisiensi terhadap beban pemasaran dan penjualan dari awalnya mencapai Rp6,59 triliun menjadi Rp6,27b triliun. Baca Juga: Ada Rencana Besar di Balik Aksi Telkom Gabungkan Bisnis Data Center, Apakah Gerangan?
Beban umum dan administrasi juga ikut dipangkas dari angka Rp3,18 triliun pada kuartal III 2020 menjadi Rp3,02 triliun pada kuartal III 2021. Total aset Unilever mengalami penurunan dari Rp20,53 triliun per Desember 2020 menjadi Rp20,21 triliun per Desember 2021.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: