Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir memberi krtik keras kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas yang mengatakan Kementerian Agama adalah hadiah dari perintah buat Nahdatul Ulama (NU).
Dia menegaskan pernyataa GusYaqut tersebut menandakan, yan bersangkutan belum matang atau belum dewasa dalam berbangsa dan bernegara. Dia menegaskan, pernyataan itu dapat menimbulkan perpecahan.
“Masih saja ada yang belum beranjak akil-balig dalam berbangsa dan bernegara. Semisal elite negeri yang menyatakan suatu Kementerian Negara lahir diperuntukkan golongan tertentu dan karenanya layak dikuasai oleh kelompoknya. Suatu narasi radikal yang menunjukkan rendahnya penghayatan keindonesiaan,” ujar Haedar Nashir dikutip Populis.id dari laman resmi Muhammdiyah, Senin (25/10/2021). Baca Juga: Digebuk Kiri Kanan, Gus Yaqut Teriak: Salah Nggak Itu? Saya Tanya, Salah Nggak Itu?
Dia menilai, pernyataan itu sebagai sebuah ironi di Indonesia. Di mana banyak terdapat paradoks lain yang sama gawat. Dunia politik, ekonomi, dan kekayaan alam dikuasai oleh sekelompok kecil pihak dan ramai-ramai membangun sangkar besi oligarki.
“Negara Republik Indonesia yang susah payah diperjuangkan kemerdekaannya oleh seluruh rakyat dengan segenap jiwa raga, direngkuh menjadi miliknya,” ujarnya.
Haedar Nashir mengatakan, Indonesia adalah milik bersama. Sebab diperjuangan oleh semua golongan melihat organisasinya.
“Indonesia itu lahir dan hidup untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa kecuali. Sukarno dalam pidato 1 Juni tahun 1945 dalam sidang BPUPKI yang monumental menyatakan dengan lantang bahwa “Kita hendak mendirikan suatu negara buat semua. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan, baik golongan bangsawan maupun golongan yang kaya, tetapi semua buat semua," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: