Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Putra Bung Karno Kaget Dengar Sukmawati Pindah Agama, Sampai Bilang: Saya Nasionalis, Tetap Islam

Sebelumnya, Kepala Sukarno Center di Bali, Arya Wedakarna mengungkapkan alasan Sukmawati Sukarnoputri yang memutuskan pindah agama dari Islam ke Hindu.

Orang dekat trah Sukarno di Bali mengungkapkan bahwa keputusan itu merupakan murni urusan pribadi Sukmawati sendiri.

"Alasan ibu sukmawati pindah agama adalah ranah pribadi yang mana keputusan ini sudah dipertimbangkan matang-matang dan saya sebagai saksi sejarah yang sudah mendampingi beliau selama 20 tahun berjuang di PNI dan Soekarno Center, saya memang melihat bahwa memang Ibu Sukmawati sudah bertahun-tahun gandrung akan ajaran agama-agama Hindu," kata Arya kepada wartawan.

Baca Juga: Putri Proklamator Pindah Agama, Omongan Orang Amien Rais Pedas: Bahasa Islamnya, Sukmawati Murtad

"Suka datang ke pura, ke candi, vihara sering sharing terkait dengan masalah-masalah kebangsaan dan ini mungkin pengaruh dari ibunda Bung Karno yang juga nenek beliau yaitu Nyoman Rai Srimben asal Buleleng. Jadi kita tahu bahwa ibunda Proklamator kita adalah seorang wanita Hindu, Bali," terangnya.

Selain itu, Sukmawati masuk hindu juga sudah melalu perjalanan spirituil dan bimbingan leluhur hingga akhirnya keputusan pindah ke agama Hindu dilakukan tepat di usianya ke-70 tahun.

"Tentunya dengan izin keluarga, tentunya putra putri beliau, mas Paundra, mbak Menur dan juga dari saudara-saudara beliau seperti ibu Megawati, Guntur, Guruh dan almarhum Rachmawati," tandasnya.

Restu dari para keluarga Sukarno tersebut diklaim sebagai cerminan sikap yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

"Semoga ini menjadi awal yang baik untuk beliau karena sudah menemukan satu pilihan, tentu ini sebuah sikap Pancasilais dan membuktikan bahwa keluarga Bung Karno memang mengayomi seluruh agama dan keyakinan," terangnya.

Adapun salah satu anggota keluarga besar Sukmawati, Jero Mangku Gde Made Swardana, menyampaikan permohonan maaf kepada awak media karena upacara tersebut tidak bisa diliput.

Ia juga meminta agar upacara pemindahan agama Sukmawati tersebut tidak dikaitkan dengan kegiatan politik.

"Upacara ini bukanlah ajang politik dan kalaupun mau berpolitik mohon maaf untuk tidak dilaksanakan di Pelataran Wewengkon Dadia Pasek Tatar Baleagung, Buleleng. Dan seluruh awak media, juru potret dan wartawan yang kebetulan hadir di sini mohon tidak mengambil gambar, foto, dan lain-lain (agar) tidak mengganggu prosesi upacara," ujarnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: