Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lima Alasan Metaverse Mark Zuckerberg Bakalan Luar Biasa, Top!

Lima Alasan Metaverse Mark Zuckerberg Bakalan Luar Biasa, Top! Kredit Foto: Republika
Warta Ekonomi, Jakarta -

Mark Zuckerberg baru saja mengganti nama induk perusahaannya, dari Facebook menjadi Metaverse. Namun alasan Zuckerberg mengubah nama perusahaan yang ia buat di kamarnya saat kuliah di Harvard itu, jadi tenggelam tertimpa kabar heboh perubahan nama tersebut.

Dilansir laman Inc Magazine, Sabtu (30/10), Zuckerberg mengaku bahwa pemikirannya tentang gagasan mengubah nama Facebook, sudah dipikirkan matang-matang. Dan ada utas yang jauh lebih penting untuk ditarik, yaitu pernyataan Zuckerberg tentang Metaverse, dan mengapa itu harus menjadi perhatian kita semua.

Baca Juga: Resmi! Mark Zuckerberg Umumkan Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Ini Alasannya!

1. “Saya percaya metaverse adalah bab berikutnya dalam dunia internet”

Awalnya istilah ini berasal dari novel dystopian berjudul “Snow Crash” oleh Neal Stephenson, tentang orang-orang yang melarikan diri dari masyarakat yang runtuh dengan memasuki ‘metaverse’, di mana mereka dapat terhubung dengan orang-orang dan berbagi pengalaman.

Ide dasarnya adalah, daripada kita menggunakan smartphone untuk mengirim pesan ke teman untuk menemui kita di bioskop, kita akan mengenakan kacamata dan ‘menonton’ film bersama secara virtual.

Itu penyederhanaan yang drastis, tetapi intinya adalah bahwa Metaverse akan datang dalam beberapa bentuk lainnya. Ketika itu terjadi, maka Zuckerberg yakin beberapa di antaranya akan menarik.

2. "Ini bukan cara kita menggunakan teknologi"

Mungkin aspek paling terbuka dari Metaverse menurut Facebook adalah cara Zuckerberg menggunakan teknologi dengan cara yang semestinya.

"Di sini kita pada 2021 dan semua perangkat kita masih dibangun dengan aplikasi, bukan dengan manusia. Pengalaman yang diizinkan untuk kita buat dan gunakan, dikontrol sangat ketat dari sebelumnya, dan ada pajak yang tinggi untuk ide-ide kreatif baru. Ini bukan cara seharusnya kita menggunakan teknologi," kata Zuckerberg dalam keynote-nya.

Visi Zuckerberg adalah tentang bagaimana manusia menggunakan teknologi tetapi bisa melepaskan diri dari kendali smartphone.

3. "Mimpi saya adalah merasa hadir bersama orang-orang yang kita sayangi"

Zuckerberg menceritakan sebuah kisah tentang bagaimana ketika dia masih di sekolah menengah, mimpinya adalah membangun produk yang membantu orang merasa hadir bersama orang-orang yang kita sayangi.

Ini menceritakan dua alasan. Yang pertama adalah bahwa ‘hadir’ tidak sama dengan ‘merasa hadir’. Menurut dia, yang jauh lebih penting adalah membangun hubungan nyata dengan orang-orang yang kita sayangi.

Yang kedua adalah Facebook dan Instagram sepenuhnya dibangun di sekitar premis untuk memutuskan hubungan orang-orang dari hubungan nyata dengan hubungan virtual. Orang-orang duduk berseberangan di meja makan, tapi malah melihat Beranda Facebook daripada mengobrol.

"Kami adalah perusahaan yang berfokus pada menghubungkan orang-orang. Sementara sebagian besar perusahaan teknologi lainnya fokus pada bagaimana orang berinteraksi dengan teknologi, kami fokus pada membangun teknologi sehingga orang dapat berinteraksi satu sama lain," kata Zuckerberg.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Alfi Dinilhaq

Bagikan Artikel: