Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sukmawati Tinggalkan Islam, Omongan MUI Dalam Banget: Saya Minta Ibu Jangan Lagi...

Sukmawati Tinggalkan Islam, Omongan MUI Dalam Banget: Saya Minta Ibu Jangan Lagi... Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Buya Anwar Abbas ikut mengomentari keputusan Sukmawati Soekarnoputriyang memilih meninggalkan Islam dan memeluk Hindu.

Dengan meninggalkan agama yangdiyakini sebelumnya, Anwar Abbas meminta Sukmawati tak lagi mengomentari Islam, apalagi sampai menjelekkan agama tersebut.

Sebagaimana diketahui Sukmawati beberapa kali dilaporkan ke pihak berwajib karena dugaan penistaan agama Islam. Baca Juga: Sukmawati Tinggalkan Islam, Omongan MUI Dalam Banget: Saya Minta Ibu Jangan....

"Jangan lagi ibu berkomentar dan mengurusi apalagi merendahkan agama yang ibu tinggalkan tersebut dengan menuding atau menyindir Islam dan umat Islam yang tidak toleranlah yang macam-macamlah," kata Anwar Abbas kepada wartawan, Minggu (31/10/2021).

Anwar Abbas mengingatkan, agar Sukmati menghormati agama yang diyakni sebelumnya dan terus menjaga hubungan baik dengan umat Islam.

"Jangan ada cerca mencerca dan jelek menjelekkan di antara kita karena itu akan merusak hubungan baik kehidupan antar umat beragama di negeri ini," pintanya.

Anwar Abbas kemudian meminta Sukmati meneladani sikap-sikap toleransiPresiden pertama RI Soekarno yang juga merupakan ayah dari Sukmawati.

"Ibu adalah anak dari presiden Soekarno yaitu seorang tokoh dan bapak bangsa yang beragama Islam yang telah berjuang mati-matian untuk mempersatukan bangsa indonesia yang sangat pluralis ini baik dari suku bahasa dan agama serta golongan," sambungnya.

Lebih lanjut Anwar Abbas meminta Sukmawati agar turut menjagakerukunanumat beragama di Indonesia dengan menjalankan agama barunya dengan baik dan tak menyinggung umat beragama lainnya.

"Jadilah ibu menjadi seorang ibu dan warga negara serta pemeluk agama yang arif yang tidak hanya tahu tentang perasaannya. Tapi juga tahu dan pandai menjaga dan mempertimbangkan perasaan orang lain agar negeri ini aman, tentram dan damai," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: