Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

NASA Buka-bukaan Mendukung Klaim yang Menyebut Matahari Terbit dari Barat

NASA Buka-bukaan Mendukung Klaim yang Menyebut Matahari Terbit dari Barat Kredit Foto: Universe Today
Warta Ekonomi, Washington -

Tanda-tanda kiamat sudah dekat kian terlihat. Analisis NASA sebut ada kemungkinan matahari terbit dari barat. Kok bisa?

Soal ini, NASA langsung buka-bukaan. Sebuah unggahan di media sosial beberapa waktu lalu mengatakan badan antariksa Amerika Serikat (AS) itu mendukung klaim yang menyebut matahari terbit dari barat.

Baca Juga: Benda Langit Mirip Ubi Jalar Seukuran Burj Khalifa Menuju Bumi Akhir Tahun, Apa Kata NASA?

Unggahan tersebut berbahasa Thailand dan Inggris. Isinya bikin dag-dig-dug.

Unggahannya mengatakan aktivitas Matahari mendekati peristiwa kiamat.

Unggahan itu menyebut matahari terbit dari Barat karena adanya pembalikan magnet.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat," tulis postingan tersebut.

Periset NASA dalam postingannya meyakini bahwa bumi bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat

Entah disengaja atau kebetulan, pihak NASA buru-buru membantah tulisan itu.

Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA menyebutkan pihaknya dan organisasi lain tidak pernah memprediksi hal itu.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," jelasnya.

Soal pembalikan magnet, dia membenarkan kejadian itu. Pembalikan magnet dikaitkan pernah terjadi dan sejumlah ilmuwan mempelajari fenomena tersebut.

Namun, menurut dia, pembalikan magnet tidak membuat Matahari terbit dari arah Barat.

"Pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam," kata Bettina.

Matahari terbit dari Barat disebut memang ada. Tapi itu bukan untuk bumi. Menurutnya, itu hanya terjadi di planet Venus.

Venus disebut mengalami hal tersebut dan rotasi planet bergerak ke belakang.

Venus sendiri berotasi selama 243 hari dan butuh 225 hari Bumi untuk mengelilingi Matahari.

Dengan waktu tersebut membuat Matahari hanya muncul di planet tersebut dua kali dalam setahun atau satu kali dalam 117 hari Bumi.

"Ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: