Kisah Perusahaan Raksasa: Edeka, Tumbuh Berawal dari Koperasi, Kini Menjadi Supermarket Besar
Selama tahun-tahun pertama pemerintahan Nazi, pengecer besar sekali lagi mencoba membujuk pemerintah untuk mencegah Edeka menikmati diskon dan keuntungan lain dari perusahaan besar. Antara tahun 1936 dan 1939 Edeka dihadapkan pada peraturan yang ketat dan harga yang terkendali.
Edeka terbukti menjadi perusahaan yang stabil, bahkan ketika pada tahun 1943 kantor pusatnya di Berlin dibom dan dibakar. Pada saat ribuan perusahaan gagal, Edeka dapat bertahan dalam bisnis, dan kupon makanannya tetap berlaku hingga Februari 1945, ketika industri makanan Jerman runtuh.
Baca Juga: Kisah Perusahaan Raksasa: Intesa Sanpaolo, Bank Terbesar di Italia, yang Dibentuk Atas Banyak Merger
Generasi baru manajer bertemu di Bad Godesberg pada tahun 1945 untuk membangun kembali Edeka yang aktif. Upaya pertama mereka gagal, tetapi pertemuan kedua pada bulan Maret 1946 di Goettingen memperjelas bahwa Edeka akan terus bekerja. Laporan tahunan pertama perusahaan, untuk tahun 1945, ditulis oleh kedua kantor pusat, di Berlin dan Hamburg.
Dari 524 koperasi yang ada sebelum Perang Dunia II, 201 di Jerman Barat dan 125 di Jerman Timur selamat dari perang. Akan tetapi, pada tahun 1952, negara Jerman Timur mengakhiri semua koperasi Edeka di Jerman Timur ketika negara itu melarang perusahaan pemerintah untuk menyerahkan kepada sektor swasta. Tetapi situasi di Barat membaik: pada tahun 1950 kantor pusat menghitung 225 koperasi dengan total omset DM15 juta. Setiap koperasi mencakup rata-rata 124 pengecer kecil.
Edeka juga terus memperkenalkan ide dan sistem baru kepada pelanggan dan pengecer kecil. Toko Edeka termasuk yang pertama memperkenalkan layanan mandiri, karena mesin pengepakan baru memungkinkan EdK menjual barang kemasan. Pada tahun 1958, 7.000 dari 40.500 toko menawarkan layanan mandiri. Makanan beku dan buah-buahan diperkenalkan pada tahun 1955, dan diet khusus dan makanan kesehatan diperkenalkan pada tahun 1957.
Edeka tidak menghentikan modernisasinya. Toko-toko terus berubah menjadi layanan mandiri. Pada tahun 1962 delegasi koperasi pergi ke Amerika Serikat untuk membandingkan sistem Edeka dengan perusahaan Amerika serupa.
Persaingan sangat ketat, terutama pada awal 1960-an, dan banyak pengecer kecil gagal. Untuk bertahan hidup, EdK harus memperbaiki titik lemahnya. Restrukturisasi sistem penyimpanan melalui penggunaan wadah rak bergulir membantu pengecer menyimpan lebih banyak jenis barang di ruang yang sama, membantu mengurangi kenaikan harga sewa.
Pada tahun 1965 pusat komputer regional didirikan untuk menyederhanakan komunikasi antara pengecer kecil dan kantor pusat Edeka. Inisiatif penting lainnya untuk bersaing dengan perusahaan lain adalah pendidikan. Edeka mendirikan pusat pelatihan dan memulai program pendidikan internasional bekerja sama dengan pengecer Swiss dan Austria pada tahun 1965.
Dua tahun kemudian dua anak perusahaan baru didirikan untuk membantu masalah real estate pengecer kecil, terutama pengecer yang berlokasi di pusat kota. Namun, semua langkah organisasi dan pendidikan ini tidak dapat mencegah kegagalan 2.500 pengecer kecil antara tahun 1968 dan 1970.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Muhammad Syahrianto
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: