Meski Kaget karena Anggota MUI DItangkap, tetapi Mahfud MD Bilang Kita Terlalu...
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku kaget dengan penangkapan salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkit dugaan teroris. Penangkapan oleh Densus 88 itu juga mengagetkan masyarakat. Sebab salah satu dari tiga terduga teroris itu merupakan pengurus aktif MUI.
"Ya memang kita juga kaget ya dengan peristiwa penangkapan tiga teroris yang diantaranya ada yang merupakan oknum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kita semua kaget, masa di MUI ada yang begitu," kata Mahfud, Munggu (21/11/2021).
Terlepas dari itu, dia menilai reaksi masyarakat terhadap penangkapan itu juga berlebihan. Reaksi berlebihan mengakibatkan munculnya tudingan-tudingan dan persepsi yang keliru terhadap peristiwa hukum.
Baca Juga: Omongan Haris Azhar Kali Ini Lebih Tajam dari Silet: Daripada Pidanain Saya Lebih Baik Penguasa...
"Tapi harus diakui kita ini over react, terlalu berlebihan bereaksi, kontroversinya juga terlalu berlebihan," katanya.
Mahfud mengatakan, dalam bernegara pemerintah harus antisipatif. Terutama yang terkait dengan ancaman-ancaman bernegara. Karena itu, penangkapan terhadap oknum pengurus MUI yang diduga terlibat tindak pidana terorisme juga merupakan bagian antisipasi atas ancaman-ancaman.
"Negara ini harus antisipatif. Kalau salah, meskipun itu pemerintah ya mari kita selesaikan secara hukum," katanya.
Mahfud MD membantah bahwa pemerintah sedang bersitegang dengan MUI buntut penangkapan oknum pengurus MUI. Mahfud justru menegaskan bahwa pemerintah dan MUI bersepakat melawan aksi terorisme.
"Densus 88 ini juga sering dituduh berlebihan. Nangkepin orang sembarangan, melanggar marwah MUI sehingga seakan-akan pemerintah itu diperhadapkan sedang bersitegang dengan MUI. Tidak, lah. Kita dengan MUI itu dekat, saling berkomunikasi dan sepakat untuk melawan terorisme," katanya.
Terikat peristiwa penangkapan yang dilakukan oleh Densus 88, Mahfud menerangkan bahwa Densus telah melakukan pengintaian dan mempelajari gerak-gerik setiap oknum yang akan diamankan. Densus, kata dia, tidak akan mungkin asal tangkap kecuali telah memiliki bukti yang cukup.
Baca Juga: Anies Disebut Masuk Pusaran Teroris, Musni Umar Bersuara Lantang: Berhenti Fitnah Anies!
"Namun, densus sudah melakukan survailens sudah lama. Itu semua ya dibuntuti pelan-pelan. Karena kalau langsung nangkap, nanti berlebihan, dikira asal nangkap," katanya.[]
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Bayu Muhardianto