Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hampir 20 Persen dari Kinerja Ekspor Industri Pengolahan Disumbang Sawit

Hampir 20 Persen dari Kinerja Ekspor Industri Pengolahan Disumbang Sawit Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pada periode Oktober 2021, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk pertanian turut mendongkrak kinerja ekspor sektor industri pengolahan. Sebagai salah satu komoditas strategis nasional, minyak kelapa sawit berkontribusi sebesar 18,52 persen.

Kepala BPS, Margo Yuwono, menyebutkan bahwa kinerja ekspor Indonesia memang terus mengalami peningkatan. Pada periode Januari-Oktober 2021, Indonesia tercatat membukukan nilai ekspor sebesar US$186,32 miliar atau meningkat 41,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Baca Juga: Dalam 5 Tahun Terakhir, Hilirisasi Sawit Meningkat Signifikan

"Kinerja nilai ekspor kita lebih baik dari tahun 2019 maupun 2020. Semoga hal ini bisa berdampak pada pemulihan ekonomi nasional," pungkas Margo.

Masih merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah oleh Pusdatin Kementerian Pertanian (Kementan), nilai ekspor produk olahan pertanian pada Januari–Oktober 2021 mencapai Rp478,48 triliun. Sementara, total dengan produk pertanian segar, nilai ekspornya mencapai Rp518,85 triliun.

"Kontribusi ekspor produk olahan pertanian nilainya mencapai 92,22 persen dari total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia selama Januari–Oktober 2021," tutur Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri.

Menurut Kuntoro, upaya hilirisasi penting dilakukan untuk memberikan nilai tambah bagi produk pertanian yang akan diekspor. Melalui penguatan hilirisasi, diharapkan komoditas yang diekspor tidak lagi berbahan baku, tapi berbentuk produk turunan atau barang jadi. "Dengan begitu, produk ekspor kita memiliki nilai yang lebih tinggi," jelasnya.

Secara keseluruhan, tercatat total nilai ekspor pertanian Januari–Oktober 2021 yang meliputi produk olahan dan segar mencapai Rp518,85 triliun. Nilai tersebut naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Pada Januari–Oktober 2020, nilai ekspor pertanian kita mencapai Rp352,09 triliun. Jadi pada tahun ini, kita meningkat hingga 47,37 persen," tandas Kuntoro.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: