Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan meramalkan akan terjadi guncangan yang cukup 'mengerikan' saat sejumlah negara mulai memperketat arus fiskalnya.
Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi saat berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021 pada Rabu (24/11).
Baca Juga: Halo Anies Baswedan, Tolong Jangan Libatkan Presiden Jokowi: Lewat Interpelasi Kami Mau Bertanya
Presiden Jokowi memperkirakan, saat ini seluruh negara mulai berupaya menekan defisit anggarannya kembali ke level normal.
"Kemarin semua negara juga mengkhawatirkan nanti kalau defisit dikembalikan ke normal, nanti terjadi juga inflasi. Pandemi ini dampaknya betul-betul ke mana-mana," tegas Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, menurut Jokowi, dalam upaya mengurangi defisit, belanja negara pun akan ikut direm.
Jokowi menilai, bahwa situasi tersebut tentu akan menimbulkan kejutan yang hingga saat ini belum terkalkulasi dengan jelas.
"Bareng-bareng, bayangkan. Puluhan ribu triliun direm bareng-bareng karena mau kembali ke defisit awal. Ini juga mengkhawatirkan tapi belum dikalkulasi," ungkap Jokowi.
Melihat hal tersebut, Jokowi menegaskan bahwa percepatan pemulihan ekonomi tak bisa semata-mata mengandalkan kas keuangan negara.
Menurut Jokoei, bahwa perlu ada jangkar lain yang bisa diandalkan.
"Investasi jadi jangkar pemulihan ekonomi karena kalau kita berfokus ke APBN, meski saya tahu Bu Menkeu (Sri Mulyani, red) sangat prudent, sangat hati-hati dalam mengelola APBN kita," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: