Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apakah HIV Menyokong Perkembangan Covid-19 Varian Omicron? Ternyata...

Apakah HIV Menyokong Perkembangan Covid-19 Varian Omicron? Ternyata... Kredit Foto: Ist

Laman Kesehatan Medical News Today menjelaskan bahwa penelitian telah menunjukkan pada orang yang mengalami imunosupresi, atau immunocompromised, virus SARS-CoV-2 bertahan lebih lama daripada mereka yang memiliki sistem kekebalan yang berfungsi penuh.

“Prevalensi HIV yang tinggi di Afrika Selatan mungkin telah berkontribusi pada evolusi varian Omicron.” Dr Kemp mengatakan kepada Medical News Today.

Namun dirinya menekankan bahwa HIV bukanlah satu-satunya penyakit yang dapat menyebabkan penekanan kekebalan pada individu terutama berkaitan dengan Omicron ini.

Dr. Moritz Gerstung, Group Leader di Computational Cancer Biology dari EMBL-European Bioinformatics Institute, masih dalam sumber yang sama percaya bahwa ini HIV berkontribusi pada merebaknya Omicron di Afrika Selatan.

“Munculnya beberapa varian SARS-CoV-2 secara regional dengan cabang yang panjang dan mengenai mutasi di Afrika selatan menunjukkan bahwa epidemi HIV-nya adalah faktor pendorong” ucap Gerstung.

Rendahnya Vaksinasi Juga Jadi Sorotan

Terlepas dari apakah penyakit semcam HIV bisa menjadi pendorong dari merebaknya kasus varian Omicron, secara umum para ahli menganggap bahwa tidak meratanya vaksinasi di dunia sangat berperan dalam evolusi dari varian SARS-CoV-2.

Baca Juga: Apa Benar Jambu Biji Bermanfaat untuk Penderita Diabetes? Ternyata…

Dr Kemp menekankan bahwa populasi yang yang rendah angka vaksinasinya adalah saslah satu yang menyebabkan virus dapat berkembang biak.

“Populasi yang tidak divaksinasi memang menyediakan reservoir bagi virus untuk bermutasi dan berkembang biak,” ujar Kemp sebagaimana dikutip dari laman Medical News Today.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto

Bagikan Artikel: