Kemudian, konten keempat berasa dari video dari kanal YouTube resmi iNews [ada 2 Februari 2017 silam terkait kasus dugaan chat mesum Rizieq dengan Firza Husein. Video tersebut hanyalah berisi konferensi pers Rizieq pasca menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya pada 1 Februari 2017. Tak ada sama sekali isi video tersebut yang menyinggung tuntutan pembebasan Rizieq baik dari pihak Arab Saudi maupun pihak MUI.
Sementara itu, artikel pertama yang dibacakan dalam video terdebut hanya berisi ungkapan Amien Rais yang membahas terkait kriminalisasi Rizieq dan sejumlah pernyataannya terhadap pemerintahan Presiden Jokowi. Tak ditemukan pula pernyataan Arab Saudi dan MUI terkait pembebasan Rizieq.
Sama halnya dengan artikel kedua yang hanya berisi pernyataan Nicho Silalahi soal Reuni 212 yang menyinggung Rizieq dan pengawalnya yang meninggal. Senada, tak ditemukan pula pembahasan yang menyinggung soal narasi pihak Arab Saudi dan pihak MUI bergerak untuk pembebasan Rizieq.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa narasi yang diangkat kanal YouTube Gajah Mada TV adalah hoaks. Merujuk pada "7 Tipe Mis dan Disinformasi", konten tersebut tergolong ke dalam kategori konten yang dimanipulasi, yakni ketika informasi atau gambar yang asli dimanipulasi untuk menipu.
Dalam hal ini, informasi atau gambar, yakni sejumlah video dan artikel yang dinukil oleh pengunggah disunting sedemikian rupa dan dimanipulasi dengan mengangkat narasi sesuai tujuan si pengunggah, yakni menipu audiens.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq